Mohon tunggu...
Seliara
Seliara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dentist

Bahagia berkarya dan berbagi sebagai wujud rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Hachiko dan Rasa Kehilangan yang Hanya Dimengerti oleh Pemilik Hewan Peliharaan

8 April 2021   00:10 Diperbarui: 8 April 2021   00:15 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Hachiko kemudian diangkat dalam film Hachiko Monogatari. Terinspirasi dari kisah nyata itu, Hollywood juga membuat film serupa yang berjudul Hachi: A Dog's Tale. 

Meski diceritakan dengan kisah dan latar belakang berbeda, kedua film itu mengandung satu kesamaan, yaitu hubungan yang erat antara Hachi dan pemiliknya serta kesetiaan Hachi menunggu tuannya pulang. Meski sang tuan tak pernah pulang karena meninggal akibat serangan jantung saat mengajar.

Beberapa waktu yang lalu, saat berkunjung ke Jepang, secara tak sengaja saya bertemu dengan patung Hachiko! Benar-benar surprise! Saya tak menyangka akan bertemu dengan Hachiko, eh patung Hachiko di sana. Tentu saya senang sekali, sekaligus sedih!

Sedih karena mengenang kisah Hachiko yang sampai akhir hayatnya setia menunggu kepulangan Profesor Ueno. 

Ternyata patung Hachiko sekarang menjadi salah satu ikon di Stasiun Shibuya. 

Ini adalah foto Stasiun Shibuya, tempat Profesor Ueno berangkat dan pulang mengajar di Universitas Tokyo.

dokpri
dokpri
Di halaman luar Stasiun Shibuya banyak turis yang antri berfoto di depan patung Hachiko, termasuk saya dan teman-teman. Saat mengantri itu tiba-tiba saya teringat 'kepolosan' dan kesetiaan Hachiko, dia pasti sedih dan bingung mengapa Profesor Ueno tak lagi dijumpainya. Padahal selama dua tahun ia selalu menjemput Profesor Ueno di stasiun dan mereka akhirnya pulang bersama dengan gembira.

Ah ... kehilangan sosok yang disayangi memang menyedihkan! Pasti akan ada rasa kehilangan. Melihat patung Hachiko, tiba-tiba saya teringat pada si Hitam, kucing kesayangan yang sudah almarhum. 

Kucing itu ditemukan di jalan saat anak-anak pulang dari masjid. Dia berada di tengah jalan bersama saudaranya, si Putih, hampir tertabrak motor. Akhirnya diambil dan dibawa pulang. Kucing itu kami rawat, tumbuh bersama anak-anak. 

Bahkan saat menjemput anak-anak pulang dari les, saya sering mengajak kucing itu, menemani di mobil. Dia akan berdiri di jendela samping sebelah kanan saya. Kaki depannya diletakkan di jendela, dan matanya akan berbinar melihat cahaya di jalanan. 

Kadang dia duduk di pangkuan saya atau duduk di kursi depan sebelah kiri. Dan anak-anak akan surprise melihat si Hitam, kucing kesayangan ikut menjemput mereka. Maka sepanjang jalan pulang, mereka akan bermain-main dengan si Hitam di dalam mobil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun