Aku dapat kiriman dari salah satu mahasiswa di sana yang kondisi depan apato-nya (apartemennya) mengalami banjir karena hujan yang turun lebat. Banyak mobil yang terendam di parkiran.
Si bungsu jarang bercerita tentang gempa, sampai pada tanggal 13 Februari kemarin terjadi gempa yang cukup besar, dengan M 7,3 berpusat di Fukushima. Sampai Sendai gempa itu berada di M 7,1.
Saat gempa berlangsung, si bungsu masih sempat video call, sehingga aku bisa melihat goncangan cukup keras dan barang-barang berjatuhan.Â
Si bungsu lalu minta ijin mematikan video call karena ingin memutus aliran listrik, mengingat gempa masih berlangung dan guncangannya semakin besar.Â
Saat kejadian jam 22.00 WIB, sekitar jam 12 tengah malam di Jepang. Oya selain barang-barang berjatuhan, ada tembok yang retak akibat goncangan gempa malam itu.
Ini adalah foto kondisi apato si bungsu pasca gempa, semua barang jatuh berhamburan.
Akhirnya ... semoga dengan adanya berbagai bencana ini membuat si bungsu makin siap, kuat dan tangguh. Ada kalanya kesulitan justru menempa seseorang menjadi lebih kuat. Meski jujur kadang ada rasa khawatir mengingat banyaknya bencana di negara sakura tersebut.
Akhirnya hanya bisa berdoa semoga si bungsu selalu dalam lindungan Allah yang Maha Kuasa, karena segala bencana terjadi pasti atas seijin-Nya.
Bencana mengajari kita kerendahan hati, menghilangkan kesombongan dan membuat kita lebih mengenali bahasa alam. Pasti ada yang ingin alam sampaikan pada manusia, melalui keindahannya dan juga bencana.Â