Mohon tunggu...
Seli Fitria
Seli Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - accounting student

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Covid-19 terhadap Pendidikan Anak

30 Juli 2021   10:36 Diperbarui: 30 Juli 2021   13:46 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini Dunia digegerkan oleh wabah Virus Corona atau Covid-19,tak terkecuali Indonesia.Pemerintahan Indonesia telah mengambil sejumlah kebijakan untuk memutus rantai penularan Covid-19.Kebijakan utamanya adalah memprioritaskan kesehatan dan keselamatan rakyat.Bekerja,beribadah dan belajar dari rumah.

Untuk mengatasi peningkatan Virus Corona atau Covid-19 pemerintahan memberikan himbauan untuk terus mematuhi protocol kesehatan seperti rajin mencuci tangan,memakai masker,menghindari kerumunan,dan menjaga jarak.Seperti kebijakan yang di ambil berbagai negara yng terdampak penyakit Covid-19,Indonesia meliburkan seluruh aktivitas pendidikan.Hal tersebut membuat pemerintah dan lembaga terkait menghadirkan alternative proses pendidikan bagi peserta didik dengan belajar mengajar jarak jauh atau belajar online atau belajar dari rumah dengan pendampingan orang tua.
Dalam penerapan belajar dari rumah tampak nya akan menjadi masalah dalam melakukan pembelajaran jarak jauh bagi peserta didik seperti terkendalanya koneksi yang tidak stabil,akan tetapi untuk sebagian perguruan yang sudah memiliki system yang mendukung dalam pembelajarannya akan berjalan dengan baik.yang akan menjadi masalah adalah bagi sebagian perguruan tinggi lain yang tidak memiliki system yang untuk mendukung pembelajaran tersebut.

Di tingkat pendidikan sekolah dasar,menengah dan atas secara teknis proses pembelajaran jarak jauh juga banyak mengalami kendala.Peserta didik yang tidak mempunyai alat elektronik dan yang tidak bisa mengakses internet akan menjadi kendala dan akan ketinggalan pembelajaran ketika guru memberikan tugas belajar yang di sampaikan melalui aplikasi WhatsApp atau google classroom.Untuk dapat menyikapi kondisi seperti itu,pihak sekolah akan memberikan keringanan atau  kebijaksanan  dalam melakukan pembelajaran di rumah agar anak tetap semangat untuk belajar, misalnya dengan memberikan tugas yang tidak terlalu banyak.

Selain itu dampak lain yang di rasakan oleh peserta didik selama belajar dari rumah adalah beban pelajaran terlalu banyak.Pada saat yang sama peserta didik di tuntut untuk dapat mencermati dan mempelajari materi pelajaran sendiri dengan cepat.Kalau pun diberikan ruang bertanya kepada guru melalui pesan aplikasi Whatsapp itu di rasakan tidak akan cukup waktunya.Dan yang paling mudah di amanati oleh orang tua peserta didik,belajar mengajar dari rumah juga membuat peserta didik menjadi gampang bosan karena tidak bisa berinteraksi langsung dengan guru dan teman-teman yang lainnya.

Karena itu,dengan belajar dari rumah,orang tua dituntut untuk memaksimalkan perannya dalam mendampingi putra --putrinya.Terutama jika mereka masih usia pra-sekolah dasar dan sekolah dasar.Karena di usianya sifat mereka unik,energik,aktif,manja dan egosentris atau keakuan yang tinggi .Di sinilah orang tua seyogyanya dapat menyelami karakter putra-putrinya sehingga pendampingan dalam proses pembelajaran dari rumah berlangsung dengan baik dan menyenangkan bagi peserta didik.

Pembelajaran di rumah memungkinkan sebagian orang tua stress untuk mendampingi anak apabila kurang memahami karakter anak. Orang tua merasa bahwa anak susah di atur,maunya main saja,malas belajar.Selain menghadapi prilaku anak dalam mendampingi belajar di rumah,orang tua juga dituntut untuk dapat menjelaskan banyak  hal terkait dengan materi yang pelajari putra-putrinya,sementara itu tidak semua orang tua siap untuk menghadapi situasi itu.Belum lagi jika anaknya banyak dan orang tua harus terpaksa  bekerja lebih keras untuk mencari nafkah dan orang tua pun menjadi lebih pusing untuk menghadapinya.

Tak jarang ditemukan orang tua memberikan pendampingan belajar kepada putra-putrinya dengan cara keras,mengancam,memaksakan kehendak,atau bahkan dengan memukul jika anak tidak meurut.Jika hal ini terjadi setiap hari maka ini akan menjadi masalah  bagi anak dalam belajar,meskipun tujuan orang tua baik supaya anak disiplin dan pandai.Pola asuh yang demikian akan membentuk anak menjadi penakut,pemalu,pendiam,gemar melanggar aturan,pendendam dan kuramg memiliki inisiatif.

Jadi,dalam keadaan pandemi  ini orang tua berperan penting  dalam mendampingi anak  selama belajar dari rumah atau bisa juga di sebut dengan daring.Oleh karena itu orang tua harus selalu menyemangati putra-putrinya selama pembelajaran di rumah dan orang tua juga harus bisa meperhatikan akses yang di lakukan anak selama pembelajaran di rumah.Dengan demikian tidak akan ditemui masalah pendidikan yang  bisa menakutkan anak.Dengan demikian akan terciptanya suasana belajar yang menyenangkan  selama belajar di rumah dan akan membuat anak menjadi semangat dalam belajarnya.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun