Mohon tunggu...
Selfi Nurcholifah
Selfi Nurcholifah Mohon Tunggu... Administrasi - Selfi Nurcholifah

---we can be the greatest team---

Selanjutnya

Tutup

Drama

Drama Segitiga Bermuda

24 Oktober 2017   21:11 Diperbarui: 24 Oktober 2017   21:48 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencahayaan dimatikan dan tirai ditutup pelan-pelan.

Babak IV

Panggung disetting menjadi 2 bagian lagi yakni ruang keluarga dan ruang tersembunyi. Di ruang keluarga telah berkumpul ayah, ibu, Ashilla dan Komo. Ayah memarahi mereka sambil mondar-mandir dan menggenggam foto ibu kandungnya yang telah ditunjukkan tadi kepada Fatimah. Ashilla menangis dipelukan ibunya karena dibentak-bentak oleh ayahnya. Namun, Komo malah terfokus pada foto yang digenggam oleh ayahnya. Komo mulai bertanya-tanya, siapakah orang yang ada di foto itu? Pikirannya mulai terbayang tentang ibu kandungnya. Karena dia melihat bahwa terdapat kemiripan diantara Ashilla dengan orang yag ada di foto tersebut. Di ruang tersembunyi terdapat ayah dan Fatimah. Mereka menjalankan misi yang telah ayahnya rencanakan. Mereka merencanakannya matang-matang.

Ayah Angkat  : "Siapa yang menyuruh kalian pergi dari rumah?" (mondar-mandir sambil mata melotot)

Komo&Ashilla: "Tidak ada, Ayah." (menundukkan kepala sambil melihat ke kanan kiri masing-masing)

Ayah Angkat  : "Lalu, mengapa kalian pergi dari rumah tanpa seizin ayah dan apakah tujuan kalian pergi?" (nada bicara mulai naik)


Komo              : "Kkkaa...mmmi. Hmmm Kami..." (menjawab dengan suara terbata-bata)

Ayah Angkat  : "Apakah kalian telah mengetahui yang sebenarnya. Apakah kalian mulai memberontak? (membentak mereka berdua)

Ayah Angkat  : "Apa kalian mencoba mencari zona nyaman dengan cara pergi diam-diam dan mencari sesuatu yang hilang? Pintar sekali kalian!" (nada tinggi dan muka marah)

Ashilla             : (hanya menangis dan berlindung kepada ibunya)

Ayah Angkat  : "Ya, memang, kalian bukanlah anak kandung ayah dan ibu yang selama ini merawatmu. Kamu bukanlah anak kami yang sesungguhnya. Kamu adalah anak pelunas hutang bagi ibumu saja." (membentak dan terus membentak dengan nada tinggi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun