Aku sangat memahami kondisi mas Iwan, sehingga Aku menyarankan Ia untuk berfikir apakah peluang karir di Perusahaan Kita memang kecil. Waktu itu Kami sepakat mengurangi berinteraksi untuk memberikan mas Iwan kesempatan menemukan jawaban tanpa ada intervensi dariku. Seminggu setelah itu Mas Iwan datang dengan wajah sumringah dan memilih tetap bertahan, karena Ia yakin masa depannya di Perusahaan ini akan cemerlang.
Terus bagaimana dengan Aku. Kalo Aku pindah, hanya untuk mendapatkan kepuasan sendiri. Berarti komitmen, loyalitas dan integritasku juga dipertanyakan.Â
Aku masih ingat pesan mas Agus, "Apalah artinya Sukses secara individu, tetapi secara tim sekarat. Kompetisi internal itu memang perlu, tetapi saat ini jadi kurang penting.Â
Kebersamaan paling penting, rejeki sudah ada yang ngatur dan perlu kecerdasan dan keikhlasan menjemputnya". Kok Aku tega meninggalkan pak Boss kecil, tim penjualan dan Perusahaan dalam situasi down seperti ini?
Apakah ini jawaban tentang siapa mas Agus sebenarnya?
WFH, 18-10-2020