Mohon tunggu...
selamat martua
selamat martua Mohon Tunggu... Penulis - Marketer dan Penulis

Hobby: Menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bertemu di Bis, Berpisah di Terminal (Kerja-kerja [3])

18 Oktober 2020   08:17 Diperbarui: 18 Oktober 2020   08:35 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku sangat memahami kondisi mas Iwan, sehingga Aku menyarankan Ia untuk berfikir apakah peluang karir di Perusahaan Kita memang kecil. Waktu itu Kami sepakat mengurangi berinteraksi untuk memberikan mas Iwan kesempatan menemukan jawaban tanpa ada intervensi dariku. Seminggu setelah itu Mas Iwan datang dengan wajah sumringah dan memilih tetap bertahan, karena Ia yakin masa depannya di Perusahaan ini akan cemerlang.

Terus bagaimana dengan Aku. Kalo Aku pindah, hanya untuk mendapatkan kepuasan sendiri. Berarti komitmen, loyalitas dan integritasku juga dipertanyakan. 

Aku masih ingat pesan mas Agus, "Apalah artinya Sukses secara individu, tetapi secara tim sekarat. Kompetisi internal itu memang perlu, tetapi saat ini jadi kurang penting. 

Kebersamaan paling penting, rejeki sudah ada yang ngatur dan perlu kecerdasan dan keikhlasan menjemputnya". Kok Aku tega meninggalkan pak Boss kecil, tim penjualan dan Perusahaan dalam situasi down seperti ini?

Apakah ini jawaban tentang siapa mas Agus sebenarnya?

WFH, 18-10-2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun