Mohon tunggu...
selamat martua
selamat martua Mohon Tunggu... Penulis - Marketer dan Penulis

Hobby: Menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bertemu di Bis, Berpisah di Terminal (Kerja-kerja [3])

18 Oktober 2020   08:17 Diperbarui: 18 Oktober 2020   08:35 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bukan karena alasan jabatan yang baru kuemban, tetapi diwaktu yang sama Aku harus mendampingi Putraku belajar secara online. Setelah berdiskusi dengan Istriku, akhirnya Ia sepakat untuk mengambil alih mendampingi Putraku belajar.

Sambil menunggu Telepon mas Agus, Aku sempatkan monitor kegiatan teman-teman hingga siang ini. Selalu mendoakan agar tim penjualanku tetap sehat dan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang mereka targetkan. 

Kucoba untuk lebih sensitif membaca keadaan fisik maupun perasaan kawan-kawan tim penjualan. Aku harus memantau disiplin Kawan-kawan melakukan aktifitas sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan Perusahaan.

Akhirnya HPku berdering dan itu dari mas Agus. Seperti biasa mas Agus mulai cerita suasana di Kantornya yang baru. Ia sangat bersemangat dalam berbagi dan menurutku salah satu keunggulannya adalah Ia sangat mahir  berstory telling. Beliau memang sangat kaya materi obrolan, maklum selain senang bergaul Ia juga seorang kutu buku.

Dulu, ketika Aku bertandang ke rumahnya, ternyata Ia punya perpustakaan pribadi dengan buku-buku yang tebal. Hampir semua buku-buku Import. Kegemarannya membaca buku, menurutku mempengaruhi perkembangan kepribadian dan prilakunya.

 Meskipun demikian Aku merasa belum mengenal kepribadiannya secara utuh. Masih ada beberapa tanda tanya besar yang terus Aku cari dalam diri mas Agus.

"Mas masih betah disana?" tiba-tiba mas Agus bertanya.

"Alhamdulillah, masih mas Agus" jawabku sambil penasaran.

"Siapa yang jadi Sales Leadernya Mas" mas Agus mencari tahu.

"Ada dari internal Kita" jawabku sopan.

"Apa enggak pengen merintis karir baru Mas, ya petualangan baru gitu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun