Mohon tunggu...
Sekar Mayang
Sekar Mayang Mohon Tunggu... Editor - Editor

Editor. Penulis. Pengulas buku. Hidup di Bali. http://rangkaiankatasekar.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Artemis

23 Maret 2020   04:22 Diperbarui: 23 Maret 2020   04:17 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada jeda lama yang kurasakan seolah-olah waktu berhenti bergerak. Mata kami bertemu, berusaha bicara tanpa kata. Sungguh, ini seperti menggapai-gapai udara ketika kau tenggelam, seperti meraba dalam gelap. Aku bingung menerjemahkan tatapan mata Artemis. Aku begitu sibuk dengan pikiranku hingga tak menyadari Artemis sudah berada di hadapanku. Kami hanya terhalang satu piano portable.

Artemis tersenyum dan berkata, "Aku baru menyadari ada orang lain di sini."

Aku balas tersenyum karena sesungguhnya aku masih bingung dengan segalanya, termasuk makna dari ucapannya yang baru saja.

Artemis tetap seperti Dewi Hutan dalam bayanganku selama ini, kecuali tatapan matanya. Di balik mata cokelat tuanya yang selalu sempurna, aku melihat versi Artemis yang berbeda. Entah apa yang lain dari dirinya.

Sebuah tangan berkulit pucat terulur ke arahku. "Aku Artemis," katanya. "Boleh kutahu namamu?"

Oh, tidak!


--- moy ---

Artikel pertama tayang di blogspot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun