Tadi sekitar pukul 9 malam, nenek saya tiba-tibah marah-marah dan menyuruh saya memasang kain jendela yang kemarin baru di cuci, kebetulan pada saat itu saya sedang menyampul buku tulis saya karena sifat rajin saya sedang kumat. Memang agak aneh, tapi saya juga bingung, sepertinya nenek saya itu punya watak yang "Pantang Tak Top", apa yang saya lakukan pasti dia juga akan melakukan sesuatu yang hampir mirip dengan apa yang saya lakukan. Sebenarnya saya agak risih, tetapi saya hanya tinggal berdua di rumah ini dengannya yang saya juga telah berjanji kepada Almarhum kakek saya untuk menjaganya. Singkat cerita nenek saya ngomel-ngomel dan memaksa saya untuk meninggalkan apa yang saya lakukan untuk mematuhi apa yang dia inginkan (memasang kain jendela atau gorden), saya berkata kepadanya untuk bersabar setelah saya menyelesaikan apa yang saya lakukan maka saya akan memasang gorden itu, tetapi dia sok-sok-an mau memasang sendiri, dia menarik kursi di ruang tamu. Mungkin dia menganggap saya akan mencegahnya, tetapi sebaliknya saya membiarkannya dan tetap menyampul buku saya, saya begitu karena saya yakin dia tidak mungkin berani memanjat, hahaha kalau di ingatingat lucu juga sih, tetapi tadi saya begitu kesal, sebelumnya saya sudah berkata baik-baik, saya juga bilang sebaiknya besok saja memasangnya karena sudah malam, tetapi mungkin karena melihat saya sedang sibuk ia malah mengambil gordennya dan sibuk sendiri kemudian menyuruh saya memasangnya. Saya busaya diam saja dan berpurapura cuek saat dia berusaha menarik perhatian saya, hingga akhirnya dia berteriak "yantiiiiii.. coba pasangkan dulu ini, kaki mbah sakit ini", dengan gerakan yang begitu lemot saya mendekatinya dan berkata "jadi orang kok gak sabaran, nantikan di pasang sih", emosi saya sebenarnya pada saat itu begitu naik, tapi saya mencoba menahan hingga air mata saya menetes. Saat akan meninggalkan saya ia berkata lagi "makanya kalu siang itu jangan tidur aja", saya menjawab dalam hati padahal dia yang menyuruh saya tidur siang, dan saya bangun jam 3 sore untuk langsung menyapu dan mencuci piring, saya tetap diam, walau dalam hati berontak. Mungkin untuk sebagian anda itu hal yang biasa, tapi saya tidak suka di paksa apa lagi jika ada orang yang menyuruh saya melakukan sesuatu seperti itu, terlihat tidak sopan dan tidak terhormat meski dia nenek saya sendiri, tapi paling tidak tolonglah dengar pendapat, alasan, dan mengertilah saya walau sedikit saja, itu sudah cukup. Saat itu adalah saat saya tidak bisa membendung air mata, dengan cepat saya memasang gorden itu, sambil menangis dan berdoa, berharap malam ini adalah malam lailatul qadar agar doa saya agar dia sadar di kabulkan, hehe. Setelah semua selesai, saya kembali melanjutkan menyampul, dia yang tadinya di kamar kembali duduk di ruang tivi yang saya juga berada di situ, kami berdiam-diaman, dan saya mengambil labtop saya untuk sekedar menghibur diri di dunia maya, saya melihat di daftar obrolan ada sebuah nama yang membuat saya sedikit tersenyum, saya melihat di bagian kanan namanya yang terlihat di layar, ada bulatan berwarna hijau, yang berarti dia sedang online :D saya berharap dia memulai percakapan dengan saya meski hati mulai pesimis saat ingat kemarin dia membuat saya menunggu balasan chat saya yang berujung pada kekecewaan karena tidak di balas. Hingga akhirnya setelah menunggu 10 menit, muncullah sebuah kata yang bertuliskan "askm", belum sempat saya balas dia kembali mengirim "eh maaf Assalammualaiku hehe", kemudian saya membalas salamnya dan kami mulai mengobrol lewat chatting di jejaring sosial. Kemudian tiba-tiba handphone saya berdering dan ternyata telepon dari teman saya, dia mengajak saya kembali untuk menjadi panitia pensi yang sebelumnya saya mengundurkan diri karena menilai mereka yang tidak memiliki tindakan yang nyata. Tak hanya itu saya yang membuat saya tersenyum manis kembali, saya beranda facebook dan melihat postingan dari KOMPASIANA, kemudian saya baru teringat jika ada lomba menulis blog. Sebelumnya saya merasa tidak bisa ikut karena saya selalu bangun pukul 4 untuk sahur dan tidur pukul 11 malam, jadi otomatis belum bisa mengikutinya. Ketika saya asik chatting dengan orang yang saya maksut tadi, ternyata jam sudah menunjuk ke angka 1, dan artinya saya bisa mengikuti lomba di kompasiana, hahaha tuhan itu memang adil, ALLoh itu memang adil :D
Terimakasih.
itu ceritaku, apa ceritamu :D
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI