Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama Kompasiana, menyelenggarakan sebuah acara temu wicara dengan tajuk diskusi yang menarik, yaitu "Aspirasi Pendidikan Bermutu untuk Semua". Bertempat di Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jl. I Dewa Nyoman Oka, Kotabaru, Yogyakarta, acara ini diselenggarakan pada Jumat, 15 Agustus 2025, berlangsung seru...
Â
Pendidikan Bermutu adalah sebuah visi yang dicanangkan oleh Pemerintahan di Era Kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo Subianto. Acara ngobrol bareng ini akan membahas peran komunitas dalam menyuarakan pendidikan yang adil, inklusif, dan bermutu. Tentunya acara ini menghadirkan narasumber yang berasal dari berbagai kalangan.
Hadir dalam acara ini Bapak Ma'ruf, selaku Staf Khusus Kemendikdasmen Bidang Komunikasi dan Media. Kemudian ada Ibu Susi Sukaesih, -Founder Sidina Community (Filantropi Pendidikan). Selanjutnya ada Ibu Yuli Nestyarum, -Guru Sekolah SMA N Sayegan, dan Alfredo Eka, Duta SMA Provinsi Bali, -yang sekarang tengah menempuh jenjang perguruan tinggi di Program Studi Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.
Acara ini dipandu oleh Mas Heru Margiyanto, CEO Kompasiana. Agar acara ini semakin berwarna dengan penampilan Syarifah Rahma, Violist Berbakat, -yang tengah bersekolah di SMP Al Azhar. Acara ini terbuka untuk masyarakat umum. Turut hadir dalam acara ini, Anggota Komunitas Kompasiana Jogja, pelajar, pendidik, pegiat pendidikan, dan masyarakat umum. Selain menyelengarakan acara secara luring, acara ini juga dapat diakses melalui daring.
PENDIDIKAN MENURUT BERBAGAI KACAMATA
Mas Heru mengawali acara temu wicara dengan memberikan pertanyaan pematik kepada semua narasumber. Bapak Ma'ruf mendapatkan kesempatan pertama untuk menyampaikan beberapa hal penting, diantaranya tentang berbagai program yang tengah dilaksanakan oleh Kemendikdasmen, dan juga tentang strategi Kemendikdasmen dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua anak bangsa.
"Pendidikan yang berkulitas sejatinya pendidikan yang dapat dirasakan oleh semua anak bangsa," -Bapak Ma'ruf, Staf Khusus Kemendikdasmen, Bidang Komunikasi & Media.
Saat ini, Kemendikdasmen tengah menjalankan strategi komunikasi kepada masyarakat luas dengan berbagai cara. Selain memanfaatkan teknologi secara daring, Kemendikdasmen juga menggunakan pendekatan langsung (luring) dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menggelar acara-acara seperti talkshow, workshop, sosialisasi, maupun diskusi publik.
Kemendikdasmen juga menggandeng komunitas-komunitas untuk terlibat dalam penguatan pendidikan bermutu bagi semua. Sementara itu, berbagai macam pelatihan untuk para pendidik juga menjadi perhatian yang terus ditingkatkan.
"Tantangannya adalah konsistensi. Saat ini, Kemendikbud terus konsisten untuk menjalankan program-program yang telah dirumuskan, yang diyakini program yang baik untuk pendidikan Indonesia," kata Bapak Ma'ruf.
PENDIDIKAN YANG RELEVAN
Selanjutnya, Ibu Susi Sukaesih, Founder Sidina Community, memaparkan gagasannya. Menurut Ibu Susi, pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang relevan dengan perkembangan jaman dan mampu menjawab tantangan jaman. Dalam hal ini, orang tua memiliki andil dan peran dalam pendidikan anak. Maka dari itu, orang tua perlu dibekali dengan pengetahuan dan tentang pendidikan masa kini.
Sidina Community, -sebagai komunitas filantropi pendidikan, telah rutin menyelenggarakan berbagai acara: diskusi, seminar, maupun pelatihan tentang pendidikan anak, untuk orang tua, tidak hanya ibu tetapi juga ayah. Sidina Community juga memiliki fasilitator yang bergerak ke sekolah-sekolah untuk memberikan sosialisasi pendidikan masa kini. Tema-tema pelatihan maupun sosialisasi yang disajikan beragam, dari berbagai topik.
Tantangan pendidikan menurut Ibu Susi, pertama saat ini sangat membutuhkan guru dengan kemampuan mengelola anak-anak inklusi. Kedua, kondisi ekonomi orang tua sangat mempengaruhi kualitas pendidikan anak. Ketiga, masih ada kesenjangan pendidikan, misalnya standar pengajar / pendidik yang berbeda. Keempat, kurang kolaborasi dengan stakeholder yang mengakibatkan tersendatnya informasi sampai ke orang tua.
Sementara itu, Ibu Yulia Nestiyarum memiliki harapan besar untuk pendidikan di Indonesia. Menurut Ibu Yulia, para pendidik, guru-guru, sangat membutuhkan seminar maupun pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pendidik maupun guru-guru untuk menghadapi tantangan pembelajaran mandalam.
"Dalam perspektif guru, pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang mampu memberikan pengalaman belajar bagi pelajar atau peserta didik, yang relevan, efektif, inklusif, dan berkualitas." -Yulia Nestiyarum
Alfredo Eka, atau yang akrab disapa Edo, menguatkan pernyataan Ibu Yulia, tentang pendidikan bermutu. Edo menceritakan dari sisi pelajar berdasarkan pengalamannya, baginya pendidikan bermutu adalah pendidikan yang berkualitas. Yaitu siswa harus mendapatkan pendidikan yang kurikulumnya tepat dan relevan, sesuai perkembangan jaman.
*
Setelah sesi bincang-bincang bersama narasumber, tentu banyak pertanyaan Komutas peserta yang ingin diajukan dan didiskusikan bersama narasumber. Sesi ini semakin menarik tatkala ada pertanyaan dari peserta seputar TKA dan 3 Dosa Pendidikan. Pertanyaan dari peserta langsung direspon oleh Bapak Ma'ruf.
"Berdasarkan paparan dari narasumber, dapat disimpulkan, pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang tepat, relevan, efektif, inklusif, berkualitas, dan dapat diakses serta dirasakan oleh semua anak bangsa, mampu memberikan pengalaman belajar bagi pelajar atau peserta didik. Tentunya juga sesuai perkembangan jaman dan mampu menjawab tantangan jaman."
(RifiaNisya/Kompasiana)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI