Mohon tunggu...
imelda rahmawati
imelda rahmawati Mohon Tunggu... -

Hanya seorang perempuan biasa yang mencoba untuk menjaga ke-Istiqomahan ibadah dirinya dan anak-anak nya........yang mencoba untuk menaati perintah dan larangan Rob nya Alloh Azza wa jalla........yang mencoba berguna bagi semua mahluk Alloh.........

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seribu janji untuk diri......

31 Desember 2010   19:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:06 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini......1 Januari......seperti tahun-tahun sebelumnya......seluruh dunia seakan-akan merayakan juga Hari Ulang Tahun ku.  Sejak aku remaja, aku merasakan sensasi yang lain di Hari Jadi ku ini.  Sensasi kemeriahan yang teramat terasa kemeriahannya.

Tanpa terasa....umur ku menyentuh kepala empat.  Semua kemeriahan itu menular di setiap hal yang aku lakukan.  Bertitel tiga gelar,  sukses karir, istri cantik dan baik, anak-anak yang menyenangkan hati, dan segala nikmat dunia lainnya.

Namun ....semakin kurasa.....semakin ada yang hilang dari umur ku ini.......

Hari ini......seperti tahun-tahun sebelumnya......kemeriahan seluruh dunia seakan turut merayakan Hari Jadi ku.

Namun .....aku merasa sunyi dalam kemeriahan kali ini.

Apa yang terjadi dengan diriku ?

Pesta perayaan telah berlalu......Jam di dinding menunjukkan pukul  02.00 WIB. Tamu-tamu telah pulang, kado menumpuk di ruang kerjaku. Dan aku duduk termangu di teras belakang. Serasa ada yang hilang.....aku kehilangan sensasi kemeriahan perayaan tahun ini sejak selepas magrib.

Aku berfikir keras mengingat penyebab hilangnya sensasi ini. Namun tak dapat kutemukan jawabannya.

Saat ini......pukul 03.00.....aku berjanji ......jika aku dapat menemukan kembali sensasi kemeriahan perayaan ini , maka aku akan :

-. Menjaga kemeriahan perayaan ini sampai batas waktuku.

-. Memperhatikan ibu dan ayah ku lebih baik lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun