Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Penjual Es Kelapa Muda

15 Maret 2024   17:55 Diperbarui: 15 Maret 2024   17:59 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah terik mentari yang menyengat,
Tersenyum seorang penjual es kelapa muda.
Dalam sorot matanya yang bersinar,
Terukir kisah tentang keikhlasan dan keteguhan hati.

Setiap hari, sejak fajar hingga senja,
Dia menjajakan esnya dengan penuh semangat.
Meskipun panas yang membara menggoda,
Dia tetap tabah menjalankan tugasnya dengan rela.

Di balik derai es yang segar dan manis,
Tersemat doa yang tulus dari lubuk hatinya.
Dia berharap, setiap gigitan es yang dinikmati,
Menyentuh jiwa yang kering akan kebahagiaan dan kedamaian.

Tak pernah ia lelah mengabdi pada pengguna jalan,
Menyambut mereka dengan senyum yang tulus.
Es kelapa mudanya bukan sekadar minuman,
Tapi simbol kebaikan dan kasih sayang yang terpancar darinya.

Di bulan Ramadan yang penuh berkah,
Kisah penjual es kelapa muda itu mengilhami.
Dia tetap berdiri di bawah terik mentari,
Menyebarkan kebaikan dengan segenap jiwa.

O, penjual es kelapa muda,
Kisahmu bagai bintang yang bersinar.
Menyinari jalan gelap dengan cahaya kebaikan,
Dan memancarkan pesan tentang kasih dan keikhlasan.

Baca juga: Tafakur Ramadan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun