Mohon tunggu...
Sebastianus KiaSuban
Sebastianus KiaSuban Mohon Tunggu... Penulis - ASN

ASN

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja Sang Ranting Tua

17 Mei 2019   14:31 Diperbarui: 17 Mei 2019   14:31 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daku adalah ranting tua
Dulu hijau bersama rimbunnya daun
Begitupun kala waktunya berbuah
Aku dipetik dan dijual
Pada tangan - tangan penguasa dunia

Tapi kini, mereka pergi setelah mengambil semuanya dariku
Aku tersingkir dari persaingan

Penguasa itu pergi mencari dan terus mencari yang baru,
Hasratnya tak pernah padam
Bahkan kian bergelora

Peguasa belum puas
Membeli dengan murah
Dan menjual dengan mahalnya

Kini kami semua adalah korban
Menjadi ranting tua tak berguna
Namun, diantara barisan hijau rimbun
Kami beri kemewahan
berkawan laut Membentang

Saat itu kusadar
Senjaku beri indah lukisan kalbu
Ini yang paling mewah
Luput dari bidikan lalim penguasa idiot

Larantuka, 17 Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun