Mohon tunggu...
Sebastian Edward De Millenio
Sebastian Edward De Millenio Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Son of God, but still Searchig God

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Praktek Magang Mahasiswa di Tengah Pandemi, Pengembangan Skill atau Kebutuhan Eksistensi Diri?

14 Maret 2022   22:53 Diperbarui: 14 Maret 2022   23:04 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.kitalulus.com

Perguruan tinggi merupakan salah satu wadah bagi mahasiswa sekaligus batu loncatan yang dapat melahirkan para generasi muda berpendidikan, sehingga pada nantinya mereka memiliki value untuk dirinya sendiri dan dapat bermanfaat bagi orang lain. 

Kerap kali, kepemilikian kemampuan dari segi akademis dan penerapan disiplin ilmu secara profesional dijadikan sebagai parameter pencapaian berhasil atau tidaknya mahasiswa sebagai bagian dari anggota masyarakat Indonesia. Siap terjun menghadapi pertempuran di dunia usaha ataupun  dunia industri dan menjawab tantangan global merupakan salah bentuk contoh real-nya.

Mahasiswa sebagai lulusan perguruan tinggi profesional setidaknya harus memiliki bekal dengan keterampilan dengan standart ideal yang cukup baik. Keterampilan yang dimiliki oleh mahasiwa ini diharapkan nantinya akan menjadi perkakas lengkap yang siap mereka aplikasikan pada dunia kerja maupun pada lingkungan masyarakat. 

Guna menunjang kesiapan mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan tersebut, maka perguruan tinggi kerap kali memberikan fasiltas dan bahkan juga memberikan kewajiban bagi para mahasiswanya untuk mempraktekan ilmu yang telah mereka miliki melalui program praktek kerja lapangan atau magang.

Magang didefinisikan sebagai tahapan proses pembelajaran untuk mengenali kemampuan sekaligus memperluas pengalaman sesuai dengan disiplinnya masing-masing. 

Melalui kegiatan magang, terdapat sebuah harapan untuk melahirkan serta membentuk pengetahuan, keterampilan dan juga perilaku mahasiswa di dalam menghadapi persoalan yang akan datang nantinya di dunia kerja (Sari, 2018). Maka dari itu diharapkan kegiatan magang ini benar-benar bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh mahasiswa untuk mempersiapkan dirinya di dunia kerja kelak.

Di tengah situasi pandemi Covid-19 ini terdapat sebuah kebudayaan baru dalam kegiatan praktek magang, yaitu terdapat sebuah kebiasaan baru yang dimana kegiatan magang dapat dijalankan melalui sistem Work From Home (WFH). 

Melalui sistem kerja yang baru tersebut dapat menjadi sebuah peluang bagi mahasiswa sekaligus industri perusahaan untuk membuka praktek magang, sebab lebih fleksibel baik secara tempat dan juga waktu. 

Dapat kita amati cukup banyak sekali open recruitment magang di media, dan begitu pula dengan teman mahasiswa sepantaran dengan umur kita yang telah mengikuti program praktek magang tersebut. Bahkan beberapa mahasiswa tidak hanya mengikuti satu program magang di luar kampus, terdapat 2 sampai 3 program magang yang mereka ikuti dalam rentan kontrak waktu yang nyaris bersamaan. 

Hal ini sejalan dengan bagaimana cara kajian budaya membaca fenomena tersebut melalui keterbukaan penelitian kebudayaan, khususnya dalam mengamati bagaimana makna kebudayaan mengalami kontruksi, reproduksi, dan dekontruksi dalam berbagai sub-kultur (Abdullah, 2006, h.9).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun