Mohon tunggu...
Sayyidati Hajar
Sayyidati Hajar Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan Timor

Perempuan Timor | Traveller Kampung | Teater | Short Story | Short Movie | Suka Budaya NTT | pos-el: sayyidati.hajar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Dua Daun Jendela

13 Juni 2019   07:55 Diperbarui: 13 Juni 2019   07:59 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Sayyidati Hajar

 

Daun jendela tua

 

            Setelah purnama menyaksikan putriku dibawa Lakman pergi, nada-nada gembira tersusun rapi dalam tetesan air mata yang keluar tiada henti. Aku tahu kebahagiaanku pergi mengalir dan habis bersama air mataku malam ini. Esok, tak akan lagi ada bahagia meski air mata datang kembali, tak akan. Dengan segera aku mengambil parang dan memotong dedaunan hijau dan kuletakkan di depan pagar rumahku. Namun belum sampai beberapa menit dedaunan itu sudah lenyap dibuang suamiku. Aku hanya menangis menatap dedaunan hijau itu dibuang dengan kasar, padahal seandainya dedaunan itu diletakkan di depan pagar rumah kami. Itu berarti kami sedang mencari anak gadis yang dibawa lari oleh laki-laki, dan jika laki-laki itu melihat tanda itu, ia akan kembali bersama anak kami. Dedaunan hijau itu juga sekaligus menandakan bahwa jika mereka kembali, semua akan diselesaikan dengan baik dan mereka akan menikah.

 

Hari demi hari aku terus merayu suamiku untuk meletakan daun, namun amarahnya telah membatu, gumpalannya telah menggunung dalam dasar hatinya.

 

" En, jangan pernah ingat kalau kita punya anak, Lina bukan anak kita", ujar suamiku suatu hari ketika aku masih duduk dan menagis.

 

" Ama, jangan bicara seperti itu, dia anak kita...", ujarku.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun