Mohon tunggu...
Sayyidati Hajar
Sayyidati Hajar Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan Timor

Perempuan Timor | Traveller Kampung | Teater | Short Story | Short Movie | Suka Budaya NTT | pos-el: sayyidati.hajar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Dua Daun Jendela

13 Juni 2019   07:55 Diperbarui: 13 Juni 2019   07:59 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Sayyidati Hajar

 

" Pah...[7]", sahut Lina dari rumah tenunnya.

 

Tak lama kemudian ia muncul memenuhi panggilan ayahnya. Aku yang sudah ada di ruang depan menerka-nerka apa yang sedang terjadi saat itu, namun gagal, aku sungguh tak tahu.

 

" Lina, ama dengar dari orang bahwa kamu menerima surat dari Lakman, benar atau tidak?", tanya suamiku.

 

Putriku tertunduk, wajahnya memerah dan tiba-tiba air matanya mengalir sambil menganggukan kepalanya dengan pelan. Ia tahu ia sedang melakukan kesalahan, suamiku sangat tidak menyukai keluarga laki-laki itu. Aku beranjak merangkul putriku, ia tak salah telah mencintai Lakman, ia hanya sedang belajar mencintai dan dicintai oleh seseorang. Dan jika orang itu adalah Lakman, aku akan merayu suamiku untuk menyetujuinya hidup bahagia bersama Lakman, orang yang dicintainya.

 

" Dengar ama Lin, cari laki-laki lain.... Kakeknya dulu sudah membunuh Nai'[8] Keke, apa kamu tuli dengan cerita ama selama ini?!".

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun