Libur awal puasa ini semakin membuat senang anak-anak di kampungku kembali masjid dan mushola ramai oleh celoteh anak-anak yang biasanya hanya memainkan gadget di tangan mereka.
Keceriaan menyambut ramadhan semakin nyata sebab libur panjang kali ini dimanfaatkan dengan optimal untuk memburu tanda tangan juga takjil di masjid terdekat rumah mereka saat ini.
Tatapan mata kecil itu membekas dihatiku seorang anak kecil usia sepuluh tahun yang lagi senang-senangnya bermain diajak oleh ayahnya bekerja.
Miris dikala anak seumuran dirinya senang di minggu pertama puasa ini berlarian dan bermain dikala habis tarawih dan subuh anak ini bisa melihat semua ini dari jauh.
"maaf aku tidak bisa ikut bermain mau ke sawah ikut bapak"
"ya ini liburan to habis ngaji main tempat saya aku punya game terbaru lho" ajak temannya yang tahu jagoan game.
"maaf bener.." menolak halus ajakan teman-teman sepermainan dan satu sekolahan ini.
Salah satu anak mencoba membujuknya main petasan dirumahnya.
"Bapak beli banyak petasan nih ayo kita sulut dirumahku bagaimana?" kata anak yang lain.
Anak tersebut hanya menggelengkan kepalanya pasrah sebab mereka bisa jadi tidak tahu apa yang diinginkan untuk tidak menghabiskan masa liburannya ini untuk bermain seperti anak-anak seusianya di kampung hari ini.