Mohon tunggu...
Nurul Fauziah
Nurul Fauziah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai tulis-menulis

Alumni Ilmu Sejarah FIB UI. Mencintai Literasi dan Musik. Menggemari Film dan Anime. Menulis untuk Bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penyihir Kata-kata

23 Juni 2021   11:00 Diperbarui: 23 Juni 2021   11:05 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyihir Kata-Kata, image by @Suryart.Me via Instagram

Akhir-akhir ini, mereka suka bertanya.
"Puisi-puisi itu buat apa?
Sajak-sajaknya susah dicerna.
Kenapa tidak kau karang yang lebih berguna?"

Dahiku berkerut oleh tanya.
Jelas puisi itu hiburan sastra.
Layaknya pantun, tari, dan drama.
Pelepas dahaga dari carut marut dunia.

Luntang lantung akal mengolah kata.
Gelisah hati siasati emosi kalimatnya.
Susunannya hendaklah menggugah jiwa.
Andai hati terbawa arusnya, akal akan mengikutinya.

Karena manusia, kadang lebih dengar hati daripada akalnya.
Sebab runyam hidup hanya bisa dilapangkan dada.
 

Itulah alasannya, pujangga ada sejak zaman purba.
Syair-syair ditulis di pelepah, pusaka tak terhingga.
Jadi mantra tuk dukun penabuh asa tuk pemuka.
Raja-raja pun suka cari pujangga tuk berpesta.

Ibarat berlayar dalam sukma hikayat lama.
Semakin dalam emosinya, makin tinggi luhurnya.
Penyair pun layaknya penyihir kata-kata.
Sebab tak masuk akal bait-bait menggiurkan nurani manusia.

Jadi, jangan kau bicara puisi tak berguna.
Macam kau bilang pujangga bodoh saja.
Seni ombang-ambing larik itu tak semua orang bisa.
Kalau tak paham, ya baca dan hargai saja.

Ah. Mereka macam minta digepuk kepalanya saja.

Ngajak berantem soalnya.

[Saning bakar, Solok, 22 Juni 2021]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun