Mohon tunggu...
cangkir laras
cangkir laras Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membaca Potret Negeri Ddemokratis

30 Mei 2018   20:06 Diperbarui: 30 Mei 2018   20:17 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Antara menutup kemaluan atau menyimpan kehormatan secara terhormat. Entahlah, semua kini begitu majemuk. Semua sangat Kaya makna, hingga kebenaran tinggal khayalan Saja.

Antara berbuat satir Dan sedang kentir... Aih asik, APA bedanya engkau Dan mereka, tradisi bergunjing ternyata tidak hanya dimiliki para anjing kampung saja.

.

.

Ah sudahlah Kita nikmati persembahan pertunjukan penuh ironi ini. Satu satu melepaskan pemikiran, satu satu melayangkan hujatan. Ah betapa meriahnya kehidupan kita.

"Kata kata Adalah perlawanan Dan perjuangan"... Wow slogan yang sangat gagah perkasa.

Apakah engkau sedang terjajah, atau engkau sedang berjuang menggulingkan?

Entah, aku sedang miris, Dan selebihnya Adalah meringis ketika Sebuah portrait Dan meme terpampang diruang publik.

Negeriku negeri demokratis, semua layak masuk pertarungan kritis.

Kepanjen, 30 Mei 2018

Sawir Wirastho

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun