4. Mood yang berubah-ubah
Anak yang mengalami gangguan perilaku umumnya menunjukkan mood atau suasana hati yang berubah-ubah secara drastis dan tanpa sebab yang jelas.
Mood anak cenderung mudah terganggu atau terdistraksi serta bisa tiba-tiba marah, depresi, dan kecewa.
1. Oppositional defiant disorder (ODD)
Satu dari sepuluh anak di bawah usia 12 tahun dicurigai mengalami gangguan perilaku ini.
Anak yang mengalami ODD biasanya dikenal sebagai anak yang suka memberontak. Adapun tanda-tandanya adalah sebagai berikut.
Mudah marah, sensitif, dan terganggu oleh perilaku orang lain.
Sering mengalami temper tantrum, yaitu meluapkan emosi dengan menangis kencang, mengamuk, hingga berguling-guling di lantai.
Selalu berdebat dengan orang yang lebih dewasa, terutama orangtua.
Tidak patuh pada aturan.
Sengaja mengganggu atau menjahili orang lain.
Tidak percaya diri.
Sangat mudah frustrasi.
Menyalahkan orang lain ketika melakukan kesalahan atau menghadapi situasi yang buruk.
2. Conduct disorder (CD)
Anak dengan gangguan perilaku ini biasanya disebut sebagai anak yang nakal. Ini karena perbuatannya yang bandel dan susah diatur. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan.
Satu dari tiga anak yang mengalami gangguan ini juga mengalami ADHD (attention deficit hyperactivity disorder), yaitu gangguan fokus dan hiperaktif.
Anak dengan CD umumnya menunjukkan ciri-ciri berikut.
Sering melawan aturan yang ditetapkan oleh orangtua, guru, atau pihak berwenang lainnya.
Sering membolos.
Anak cenderung merokok dan minum alkohol di usia muda.
Mudah tertarik menggunakan narkoba.
Kurang rasa empati terhadap orang lain.
Agresif terhadap hewan dan orang lain.
Menunjukkan perbuatan sadis bahkan cenderung melakukan pelecehan seksual.
Gemar mem-bully.
Mahir dalam perkelahian.
Menggunakan senjata saat berkelahi.
Sering berbohong.
Melakukan tindakan kriminal atau vandalisme, seperti mencuri, sengaja menyulut kebakaran, serta merusak lingkungan dan fasilitas umum.
Cenderung melarikan diri dari rumah.
Dalam kasus yang langka, anak dengan CD cenderung melakukan bunuh diri.
Anda sebaiknya tidak menganggap remeh jika anak menunjukkan ciri-ciri tersebut. Pasalnya, 50% anak disinyalir mengalami gangguan ini.
Segeralah menanganinya agar tidak menimbulkan kerugian pada diri anak dan orang lain.
3. Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
Sekitar 2% hingga 5% anak diduga mengalami gangguan ini. Adapun kejadian pada anak laki-laki lebih banyak terjadi. Beberapa ciri-ciri ADHD pada anak adalah sebagai berikut.
Sulit fokus. Anak dengan gangguan perilaku ADHD biasanya sulit berkonsentrasi, mudah lupa pada instruksi, tidak menyelesaikan tugas sampai tuntas.
Impulsif. Sering melakukan tindakan tanpa mempertimbangkan risikonya sehingga sering kali menyebabkan masalah, baik disengaja maupun tidak.
Meledak-ledak. Anak dengan ADHD cenderung "bersumbu pendek" atau dengan kata lain mudah marah dan meremehkan orang lain.
Overaktif. Overaktif dalam hal ini maksudnya adalah sering melakukan gerakan yang berulang seperti menggoyang-goyangkan kaki, meremas-remas tangan, dan terlihat gelisah.
Faktor risiko gangguan perilaku pada anak
Penyebab gangguan perilaku pada anak seperti ODD, CD dan ADHD di atas masih belum dapat dipastikan.
Namun, sejumlah hal berikut dapat menjadi faktor-faktor yang mungkin meningkatkan risikonya.