Mohon tunggu...
Saufa Yardha
Saufa Yardha Mohon Tunggu... Mahasiswi Uin Ar-Raniry Banda Aceh

Saya adalah salah satu mahasiswi dari Universitas Islam Negri Ar-Raniry Banda Aceh fakultas Dakwah Dan komunikasi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Opini publik : Perkembangan, definisi, karakteristik, dan fungsi

13 September 2025   18:48 Diperbarui: 13 September 2025   18:48 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Opini publik mulai dikenal sejak abad ke-18 di eropa dan amerika, terutama dalam konteks politik. Saat itu muncul semboyan vox populi, vox dei yang menegaskan pentingnya suara rakyat sebagai bagian dari demokrasi. Para pemikir seperti Raosseau bahkan menyebutkan opini publik sebagai "ratu dunia", karena penguasa tidak bisa mengabaikannya. Seiring perkembangan ilmu, teknologi, dan ekonomi, muncul pula nilai-nilai baru seperti kebebasan, persamaan, liberalisme, kapitalisme hingga demokrasi.

Secara sederhana, opini publik merupakan pendapat atau pandangan bersama dari kelompok orang mengenai suatu isu penting yang menyangkut kepentingan umum. Publik berbeda dengan sekedar kerumunan, karena publik aktif terlibat dalam diskusi dan pencarian solusi.  Para ahli mendefinisikan opini publik dengan beragam cara, namun pada dasarnya mencakup unsur adanya isu yang penting, kelompok orang yang membahasnya, serta pernyataan pendapat yang disampaikan secara terbuka. Pandangan yang lahir dari interaksi ini dapat membentuk sikap yang diakui bersama.

Opini publik memiliki karakteristik tertentu yang membuatnya berbeda dengan sekadar pendapat pribadi. Ia muncul dari perilaku sosial, melibatkan banyak orang, serta menyangkut isu yang dianggap penting. Sifat opini publik dinamis, mudah berubah dipengaruhi pristiwa nyata, namun bisa juga stabil bila didukung pendidikan dan informasi yang baik. Dalam praktiknya opini publik dapat berbentuk laten pendapat yang masih tersembunyi, biasanya di negara otoriter atau aktual, yakni pendapat yang diungkap secara terbuka dan bisa berdampak luas, minsalnya demokrasi.

Selain menjadi kekuatan politik, opini publik juga berfungsi dalam kehidupan sosial dan individu. Ia memberi pemahaman tentang isu, memperkenalkan kesempatan kelompok kepada anggotanya, sekaligus membantu menyelesaikan maslah internal. Opini publik juga dipandang sebagai cerminan moral masyarakat, karena nilai dan norma yang hidup didalamnyamemberi standar tentang apa yang pantas dilakukan. Oleh sebab itu, siapa pun  yang mengabaikan opini publik, baik individu maupun penguasa, akan berhadapan dengan konsekuensi sosial yang tidak kecil.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun