Mohon tunggu...
Satrio YogaPratama
Satrio YogaPratama Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Mercubuana

42321010086 - Dosen pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Desain Komunikasi Visual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Martin Buber (I and Thou)

23 September 2022   04:53 Diperbarui: 23 September 2022   05:03 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Buber, interaksi manusia dalam hidup bisa dikelompokkan menjadi 2, yakni berpola Aku- Dia(“ I- It”) serta Aku- Kau(“ I- You”). Interaksi berpola I- It merupakan yang sangat universal. Kala kita memandang suatu benda— katakanlah suatu tumbuhan— hingga kita menganalisis karakteristik serta potensinya. Daunnya bercorak hijau; batangnya bercabang; dapat dijadikan furnitur; serta seterusnya. 

Dalam pola interaksi I- It orang memandang benda selaku obyek. Obyek diteliti bersumber pada karakteristik serta khasiatnya— meminjam istilahnya Buber,“ dipersepsi, dirasakan, dibayangkan, diinginkan, dipikirkan”. Tetapi kita tidak peduli apakah obyek itu memiliki esensi dan/ atau bisa pengaruhi kita. Akan tetapi berbeda dengan pola interaksi I- You. Pola interaksi ini memandang benda selaku subyek. Dalam pola ini kita( sebagai pengamat) mengakui kehadiran benda.

Alih- alih semata- mata kumpulan karakteristik, tumbuhan yang kita amati merupakan perpaduan yang mendasar. Suatu tumbuhan memiliki warna serta wujud, sekaligus bersifat biologi, sekaligus di dalamnya berproses kimia( fotosintesis), sekaligus sebagai habitat hewan serta serangga, sekaligus terhubung dengan planet Bumi serta semesta… dan seterusnya, serta sebagainya. 

Di sinilah terdapat elemen kunci. Jikalau satu saja sifatnya berubah, maka keseluruhannya akan berubah. Tumbuhan yang mati wujudnya akan kering serta tidak berdaun. Setelah itu tidak dapat menjadi habitat hewan serta serangga. Ada pula apabila ditinjau secara kimia takkan terdapat respon fotosintesis. Itulah sebabnya kenapa berulangkali diucap“ sekaligus” di atas.

Menurut Buber, akan meleset bila kita memperhitungkan tumbuhan hanya sebagai kumpulan karakteristik. Mengamati karakteristik itu berarti— namun jikalau cuma begitu, akan senantiasa ada yang terlampaui. 

Di sini tampak bedanya dengan interaksi I- It. Secara spesial Buber menyebut interaksi I- You sebagai pertemuan( encounter). Dalam interaksi I- It, orang cuma“ berjumpa” dengan identitas bukti diri. Pertemuan itu kosong karena— ibaratnya— semata- mata membaca catatan. Sedangkan dalam interaksi I- You orang mendatangi secara langsung: meresap apa- adanya serta adanya- apa.

“ All actual life is encounter,” demikian kata Buber. Prinsip ini merupakan pegangan utama dalam hidupnya.

https://www.researchgate.net/
https://www.researchgate.net/

Matrin Buber (I and thou)

Konsep hubungan antarmanusia yang berkembang dalam filsafat manusia, terkhususnya pada aliran eksistensialisme, dikembangkan oleh Martin Buber dan Gabriel Marcel, dua orang pemikir besar dalam aliran eksistensialisme. Keduanya dikenal dengan eksistensialis religius. Kedua tokoh ini memiliki dasar pemikiran yang tidak jauh berbeda dalam memandang manusia. Keduanya berpikir tentang cinta dan Tuhan.

Pemikiran filosofis Buber didasarkan pada pendekatan dialogis dalam memahami manusia. Asumsinya ialah jika kehidupan yang nyata merupakan suatu pertemuan. Manusia dilahirkan sebagai individu yang berlainan satu dengan yang yang lain guna saling berbicara serta terbentuknya suatu diskusi di antara mereka( Lathief, 2010:19).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun