Lahan Tertutup "Green House"
Green House? Hidroponik? Rockwool? NFT? Apa sih itu?
Singkatnya Green House merupakan bangunan yang dirancang untuk menciptakan lindkungan terkendali bagi pertumbuhan tanaman. Hidroponik yaitu sistem bercocok tanam tanpa tanah, penggantinya berupa rockwool, cocopeat, pecahan genteng, maupun busa yang dialiri air bercampur nutrisi AB Mix (nutrisi makro & mikro). Rockwool terbuat dari batuan mineral yang dipanaskan dengan suhu tertentu, sehingga terbentuk menyerupai kapas yang mudah menyerap dan menahan air, sedangkan kepanjangan dari NFT yakni Nutrient Film Technique, instalasi ini menerapkan prinsip mengalirkan nutrisi seperti Film (aliran tipis) yang memungkinkan akar tanaman tercukupi air, nutrisi maupun oksigen. Sehingga pertumbuhan tanaman lebih cepat dan seragam. Tak hanya itu, kemiringan pada gully/talang NFT juga perlu diperhatikan juga loh! Menurut PT. Arana Agroteknologi Indonesia menyatakan bahwa untuk dataran tinggi kemiringan gully bisa memakai 2 derajat (2 cm). Paham ya teman-teman!
Perwakilan kelompok 3 praktikum Dasar-dasar Agronomi yang bertugas di Green House ada Mas Syehan dan Koko Yosua, kami berdua ditugaskan untuk menyemai benih kangkung dan perawatan berkala yang ada di dalam Green House. Aktivitas ini dimulai pada hari Sabtu, 5 Oktober 2024 untuk menyemai benih kangkung menggunakan media tanam rockwool. Sebelum menyemai, setiap perwakilan kelompok gotong royong membersihkan instalasi NFT hingga bersih.
Pengabdian Masyarakat "Dolan STP" Â
Tak hanya paham teori saat proses KBM di kelas, diselenggarakannya kegiatan Pengabdian Masyarakat pada tanggal 15 dan 29 November 2024 dapat melatih soft skill mahasiswa untuk public speaking dihadapan orang banyak dan sharing ilmu tentang pertanian kepada siswa, pelajar dan masyarakat. Visitor diajak berkeliling di lahan seluas 3,4 Ha yang terbagi menjadi plot tanaman semusim, sayur mayur, gandum, insectarium, arsitektur lanskap, produk olahan pertanian, dan promosi FPB. Kegiatan 15 November 2024 dihadiri oleh pelajar SMK Bansari, SMK Pertanian Bawen, SMK-SPP Kanisius Ambarawa, dan SMP Arunika, sedangkan tanggal 29 November 2024 dihadiri siswa/i SD LAB UKSW berjumlah 49 orang. Wah seru dan menambah ilmu pengetahuan nihh. Ku tunggu teman-teman bergabung di FPB UKSW... uhuuy!Â