Mohon tunggu...
Satria Putra Dwi Pamungkas
Satria Putra Dwi Pamungkas Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora ,Prodi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sehat dengan Helm Bersih

16 Desember 2012   11:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:33 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Helm adalah salah satu media keamanan media keamanan yang paling digemari oleh semua orang yang menggunakan motor. Helm didesain untuk melindungi kepala dari benturan serius saat terjadi kecelakaan. Selain itu helm juga dapat berfungsi untuk melindungi wajah dan mata dari debu, pasir dan obyek lainnya. Selain memilih helm yang telah lulus standar keselamatan berkendara, para Bikers juga harus bijak dalam menentukan helm yang baik. Karena jika helm tidak nyaman dipakai, justru akan mengganggu konsentrasi ketika berkendara dan menjadi boomerang bagi pemakainya.Tetapi tahukah Anda, helm bukan hanya sebagai pengaman tetapi  juga sumber penyakit.

KENAPA BISA BEGITU?

Seperti yang kita ketahui, helm merupakan salah satu benda yang di pakai berhari-hari,ber bulan-bulan, bahkan sampai bertahun-tahun dengan tanpa memperhatikan kebersihannya karena beranggapan bahwa helm tidak perlu diperlakukan seperti baju yang sekali dipakai harus dicuci.

Tetapi sadarkah kita readers, secara tidak disadari, helm yang telah di pakai berbulan-bulan tersebut telah menimbun banyak sekali kotoran,baik karena debu ataupun kepala yang ber keringat yang tentu saja selalu keluar dari lapisan kulit kita. Helm yang lembab berpotensi menjadi tempat bersarangnya berbagai bakteri dan kuman, selain akan menimbulkan aroma yang tak sedap, bakteri juga dapat berpindah ke kulit kepala dan kulit wajah serta memicu gatal-gatal yang justru akan sangat mengganggu konsentrasi.Ini  tentunya sangat berbahaya bagi si pemakai,,sebab,,kotoran-kotoran tersebut dapat memicu berkembang biaknya bakteri.

Debu dan keringat yang bercampur menjadi satu, kemudian mengenai dahi atau bagian kulit yang lain yang bersentuhan langsung dengan helm atau tidak,akan memicu terjadinya penyumbatan pada kelenjar folikel rambut dan pori-pori kulit, sehingga dapat memicu munculnya jerawat pada bagian-bagian yang terinfeksi tersebut.

Selain jerawat, helm yang kotor juga dapat menyebabkan munculnya kutu rambut dan bau yang tak sedap, sehingga memicu rasa ketidak nyamanan.

Beberapa Cara pencegahan :

1.Selalu menjaga kebersihan helm dengan mencucinya minimal 3 kali dalam setahun. Atau 2 bulansekali bagi pengguna yang setiap hari berkendara jarak jauh. Saat ini sudah ada layanan untuk spa helm yang bisa kita jumpai di banyak tempat. Hanya dengan membayar jasa yang lumayan terjangkau kita bisa memakai kembali helm yang wangi dan bersih.

2.Hindari pemakaian helm bersama-sama (helm milik orang lain), karena dampak yang lebih buruk bisa saja terjadi, terutama bagi pemilik kulit sensitive.

3.Menjaga kelembaban dan sirkulasi udara di dalam helm ketika di kenakan dengan mebiarkan

4.Menjemur di bawah terik matahari memang ampuh untuk mempercepat proses pengeringan dan cara ini juga efektif  untuk membunuh kuman serta menghilangkan bau tak sedap. Tetapi menjemur helm terlalu lama di bawah terik matahari  juga akan mempercepat lapuknya spons. Jika ingin menjemur helm, sebaiknya lakukan pada pagi hari sebelum jam 10.


Jadi jangan ragu lagi untuk selalu membersihkan helm Anda demi kesehatan Anda.

Semoga hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari ini bermanfaat bagi Anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun