Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "Badarawuhi di Desa Penari", Horor Penari yang Lebih Mencekam Dibanding Film Pendahulunya

14 April 2024   19:02 Diperbarui: 15 April 2024   00:45 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan terbesar yang ada pada film KKN di Desa Penari adalah ceritanya yang melompat-lompat tanpa benang merah yang jelas. Untungnya hal tersebut dapat dibenahi dalam film Badarawuhi di Desa Penari. 

Banyak yang merasa bahwa Badarawuhi di Desa Penari memiliki cerita yang sama dengan KKN di Desa Penari. Namun, menurut saya, ceritanya jauh berbeda. Premis KKN di Desa penari adalah segerombol mahasiswa yang ingin melakukan KKN, sedangkan Badarawuhi di Desa Penari adalah tentang Mila yang hendak menyelamatkan ibunya.

Lebih tepat jika mengatakan bahwa Badarawuhi di Desa Penari hadir seperti remake KKN di Desa Penari, namun dengan cerita dan motivasi karakter yang berbeda. Film ini seakan menutupi seluruh kekurangan film pendahulunya, dan mengajak kita mengenal kembali desa penari dari awal.

Badarawuhi di Desa Penari memiliki storytelling yang lebih rapi dibandingkan film pendahulunya. Naskah buatan Lele Laila terasa lebih baik dari segi penceritaan. 

Penonton akan dengan mudah memahami dan mengikuti cerita dari filmnya, tanpa perlu menemukan kejanggalan-kejanggalan dan mempertanyakan tindakan irasional dari tiap karakternya.

Semua karakter di film ini mempunyai penokohan yang cukup kuat. Bahkan karakter Yuda (Jourdy Pranata) yang dikatakan tak berguna pun sebenarnya memiliki tujuan yang cukup jelas, yakni hadir sebagai sosok kakak yang membantu adiknya. Ia memang tak banyak membantu, namun hal tersebut diwajarkan karena yang bisa masuk ke desa penari hanyalah yang terpilih saja.


Namun, perlu diakui bahwa sebagian karakter laki-laki yang menemani Mila ke Desa Penari seharusnya punya 'andil' yang lebih berguna dalam filmnya.

Selain itu, film ini terasa kurang sesuai dengan judulnya dan lebih terkesan seperti "Mila di Desa Penari" dibandingkan dengan "Badarawuhi di Desa Penari". 

Mengapa? Karena walaupun film ini memberikan screentime yang cukup banyak pada karakter Badarawuhi, filmnya belum mampu mengeksplorasi latar belakang dari Badarawuhi itu sendiri, dan bagaimana awal hubungannya dengan penduduk desa.

Horor Mencekam Ala Kimo Stamboel

Badarawuhi (Aulia Sarah) yang sedang memaksa Mila (Maudy Effrosia). Sumber foto: MD Pictures
Badarawuhi (Aulia Sarah) yang sedang memaksa Mila (Maudy Effrosia). Sumber foto: MD Pictures

Eksekusi naskah Badarawuhi di Desa Penari juga berada di tangan yang tepat, yakni Kimo Stamboel. Ia mampu mendirect film ini dengan sangat apik dan mampu menghadirkan ciri khas yang ia punya dalam setiap teror yang ditampilkan, yakni elemen gore. Walau levelnya tidak terlalu sadis, teror yang Kimo hadirkan tetap membuat nuansa filmnya lebih mencekam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun