Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film Buya Hamka Vol 1: Besarnya Cinta Buya Hamka pada Keluarga, Pers, Islam, dan Indonesia

11 April 2023   23:09 Diperbarui: 21 April 2023   19:51 2280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar trailer resmi film "Buya Hamka" (ANTARA/YouTube/Falcon) 

Namun dari segi plot, sejatinya film yang disutradari oleh Fajar Bustomi ini telah berhasil merangkum kisah Buya Hamka dengan cukup baik dan menghadirkan momen-momen penting yang memberi dampak emosi yang signifikan dalam filmnya. 

Mulai dari ketika Buya Hamka menjadi pengurus Muhammadiyah, menjadi pemimpin media, menjadi penulis roman, hingga menjalin hubungan dengan Soekarno dan momen-momen lain berhasil dihadirkan dengan naskah yang cukup matang dan dialog yang kuat.

Sehingga ketika film Buya Hamka Volume 1 berakhir, penonton akan mendapat gambaran siapa itu Buya Hamka dan apa yang telah ia lakukan untuk Indonesia. 

Tujuan utama dari film ini, yakni sebagai film biopik, saya rasa berhasil tersampaikan dengan baik.

Sinematografi yang cantik dan menyejukkan mata

Tangkapan layar trailer resmi film
Tangkapan layar trailer resmi film "Buya Hamka" (YouTube/Falcon) 

Pengambilan shoot gambar yang mengedepankan estetika serta dihiasi dengan color grading yang teduh semakin memanjakan mata penontonnya. Ciri khas film buatan Falcon selalu digambarkan dengan warna kuning tua pada cahaya filmnya nyatanya memang cocok digunakan dalam film Buya Hamka. 

Nuansa tahun 90-an semakin terasa, ditambah dengan pengambilan angle kamera yang tepat pada beberapa bagian, dan menyorot ekspresi dari Buya Hamka ketika ia berbicara, berhasil membuat nuansa satu studio bioskop berhasil fokus menyimak filmnya.

Scoring Music yang mewah

Czech Symphony Orchestra asal Praha, Republik Ceko (Foto: Falcon PIctures) 
Czech Symphony Orchestra asal Praha, Republik Ceko (Foto: Falcon PIctures) 

Selain sinematografi dan color grading yang mempercantik filmnya, instrumen scoring music yang mewah dan berkelas juga menambah bobot emosi yang cukup signifikan pada beberapa adegannya. Seperti di babak pertama, yang mampu menghadirkan nuansa haru dan mampu memantik simpati penontonnya.

Namun ada beberapa adegan yang saya rasa terlalu berlebihan dari segi instrumen musiknya. Ada momen yang seharusnya ketegangannya dibangun secara natural, namun dengan scoring music yang berlebihan, justru membuat penontonnya berekspektasi lebih dan akhirnya berujung kecewa. 

Tapi hal tersebut hanya terjadi sedikit saja, dan tentunya keseluruhan filmnya tetap mampu dinikmati dan skoring musiknya juga patut diapresiasi. Jarang sekali ada film Indonesia dengan scoring music sebagus ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun