Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Darurat Perokok Anak Semakin Merajalela, Mengapa Kita Menutup Mata?

10 Agustus 2022   21:54 Diperbarui: 12 Agustus 2022   10:54 2103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu statement keliru soal rokok, sumber : Komentar pada video youtube "Kenapa merokok berbahaya?" yang diupload oleh Neuron

Anak-anak di zaman ini tak lagi sibuk bermain kelereng maupun petak umpet. Kini, anak-anak justru lebih tertarik untuk membuka TikTok dan melihat Instagram. Kalau bosan, mereka akan menonton Youtube dan mencari konten kreator favoritnya.

Ketika sedang asyik scroll Tiktok, tiba-tiba saja muncul video di mana seseorang mengisap vape dan membentuk asap yang dapat divariasikan bentuknya. Ada yang berbentuk lingkaran, ada yang namanya "Bane Inhale", dan berbagai bentuk lainnya. 

Melihat video tersebut, anak-anak akan dengan mudah merasa kagum dan menganggap bahwa mengisap vape adalah sesuatu yang keren. Apalagi vape itu memiliki beragam rasa, ada rasa coklat, pisang, caramel, dan berbagai rasa lainnya.

Dengan konten video yang mempromosikan vape tersebut, dapat dengan mudah membuat pandangan anak terhadap vape menjadi berubah. 

Salah satu konten kreator di Youtube, Deddy Corbuzier merokok di sebuah unggahan video di channel YouTubenya. (YouTube @Deddy Corbuzier) 
Salah satu konten kreator di Youtube, Deddy Corbuzier merokok di sebuah unggahan video di channel YouTubenya. (YouTube @Deddy Corbuzier) 

Apalagi opini dari konten kreator yang menolak dilarangnya rokok kian marak, mereka seakan-akan mengajak anak-anak muda untuk tak perlu mendengarkan hal-hal mengenai bahaya rokok. Malah, terkadang mereka menjadikan bahaya rokok sebagai jokes bercandaan dan membuat bahaya tadi seakan omong kosong belaka.

Hal ini juga didukung oleh komentar-komentar negatif para perokok yang melihat postingan berupa larangan rokok dan bahaya rokok. Biasanya jika ada pemberitaan soal bahaya rokok, netizen penggemar rokok akan langsung menyerang akun tersebut. 

Melihat komentar negatif terhadap bahaya rokok, akan dengan mudah mempengaruhi mindset anak-anak dan remaja yang masih labil. Dengan mudah mereka akan mencari pembenaran atas tindakan merokok yang mereka lakukan.

3. Akses untuk membeli yang sangat mudah didapatkan

Ilustrasi warung rokok, sumber : Tribunbatam
Ilustrasi warung rokok, sumber : Tribunbatam

Ketika pergi ke warung, tak jarang saya melihat anak remaja dengan mudahnya dapat membeli rokok. Penjualnya tak melarang, tak peduli akan umur, yang penting dapat penghasilan. Banyak juga anak-anak yang membeli rokok dengan alasan bahwa ayahnya yang menitip kepadanya, padahal tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun