Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjadi Ayah Rumah Tangga, Sensasi Menyalakan Kehangatan Keluarga

17 Februari 2018   12:29 Diperbarui: 7 Maret 2018   10:51 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hemm, enak mas, nasi gorengnya, besok nambah yak," puji istriku menyantap nasi goreng buatanku di kala sarapan.

Padahal apa sih, nasi goreng yang tersaji hanya berbumbu remeh-temeh bawang merah dan putih yang diulek halus terus dimasukin ke nasi, nambah kecap sedikit jadi deh. Kalau mau gampang ya tinggal beli bumbu instan sesuai menu apa yang ingin dinikmati.

Ilustrasi I www.pexels.com
Ilustrasi I www.pexels.com
"Hah, banyak itu di market bumbunya," timpalku sambil tersenyum, seraya membuat susu formula untuk dedek.

Dua tahun itu menjadi potret indah, atas  momen bahagia bersama keluarga kecil saya. Dimana saya terbiasa memiliki banyak waktu untuk menjaga dan merawat mereka untuk merasakan kehangatan keluarga versi kami yang sebenarnya. Iya sebagai ayah rumah tangga---ART---.

****

February kini menyapa, orang bilang ini waktunya yang tepat untuk memberikan perhatian kepada semua orang yang kita cintaiin. Namun bagi saya, kasih sayang telah saya curahkan fullketika menjalani momen itu, iya ketika menjadi ayah rumah tangga. Sehingga bagi saya everyday is valentine day, sure!


Moment indah menjadi ART mengajarkan banyak hal, mulai bermandiri dalam banyak hal, merasakan apa yang pasangan kita rasakan dengan berganti peran menjalankan urusan rumah tangga yang diidentikan dengan dapur dan anak.

February ini, saya rasakan hari-hari saya pun telah berjalan spesial, ketika si Satria beranjak umur 2 tahun, dan masa lucu-lucunya, kehangatan keluarga kami kian membuncah. Setiap pagi, air panas selalu terhidang menjadi teh hangat yang nikmat, nasi goreng ala-ala istri saya pun, tersaji lezat. Itu belum lunch dan dinner spesial yang dia buat sendiri. Iya masakan istri saya sendiri.

Ilustrasi I www.twenty20.com
Ilustrasi I www.twenty20.com
Kini, setelah waktu memilihkan saya, profesi saya sebagai wiraswasta yang bisa mengatur waktunya sendiri di rumah. Waktu semakin memanjakan kelaurga kecil kami untuk bahagia. Istri saya kini bisa menyediakan banyak waktu untuk belajar memasak di dapur dan terjaga oleh saya.

Dapur menjadi laboratorium kebahagian dalam menghadirkan kehangatan keluarga melalui aneka masakan-maskaannya. Dan terpenting, istri saya tidak alergi dan takut dengan kompor gas lagi, yang telah aman menggunakan tabung gas Brightgas dalam mengolah apapun ide memasak selain air, tentunya. Hihihihi...

Membuka album potret momen ini, memberikan semangat baru di bulan February ini, mengajarkan jika kebahagian adalah sebuah proses yang diperjuangkan oleh kemauan. Dan kebahagian adalah harta yang tak ternilai, dari hasil kerja profesi apapun yang kita tekuni. Suerrr!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun