Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjadi Ayah Rumah Tangga, Sensasi Menyalakan Kehangatan Keluarga

17 Februari 2018   12:29 Diperbarui: 7 Maret 2018   10:51 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi I www.twenty20.com
Ilustrasi I www.twenty20.com
Eh tau gak? Saat itu saya bisa jadi leluasa menjaga keduanya, mengantarkan istri bekerja dan menjemputnya, dan bercengkrama sepanjang hari. Hingga telaten membawanya ke dokter kandungan untuk pemeriksaan secara rutin.

Utamanya lagi, saya juga bisa aktive lagi menulis sebagai hobby abadi pada saat muda saya dulu. Ah senang rasanya, meski ya kondisi keuangan keluarga termehek-mehek, tapi masih bisa teratasi.

Berganti peran sebagai ayah rumah tangga, memang terasa tabu, namun inilah skenario pahit bagi orang lain, namun manis bagi saya, yang tak pernah disangka bisa terjadi. Untuk sementara, istri saya bekerja, dan saya di rumah saja, sembari menjalankan bisnis kecil-kecilan yang bisa membantu kebutuhan dapur keluarga.

Dapur ternyata memberikan banyak inspirasi dan pengalaman baru. Pengetahuan baru terasah dari sebuah latihan harian. Iya, dari semula hanya bisa memasak air panas, menjalar ke nasi, telur dadar dan memasak sayur-sayuran yang berasal dari dapur tadi.

Ilustrasi I www.pexels.com
Ilustrasi I www.pexels.com
Apalagi, adanya kompor gas yang menggunakan gas elpiji isi 5.5 Kg Brightgas menjadi pembantu handal bagi semua ayah rumah tangga dalam menjaga keselamatan, dan juga kenyamanan ketika memasak.

Tinggal ceklek, nyala deh apinya. Hah, jadi penasaran akan masakan --masakan yang dibuat oleh ayah rumah tangga ini-kan? coba tanyakan saja ke istri saya sanah, yang telah merasakan dahsyatnya di setiap sajian-sajiannya.


***

Awal November 2015, si dedek akhirnya lahir. Namanya Satria. Senyum kami merekah hebat, meski lima bulan sebelumnya, saya resmi menjadi pengangguran akibat PHK. Kebahgaian kami tetap saja membuncah kok.

Menjalani memiliki anak, dimana istri harus bekerja, untuk mengisi kekosongan pendapatan rumah tangga selanjutnya. Membuat peran IRT beralih kepada saya dirumah. Momen ini terpotret selama 2 tahun, dimana saya harus mengurusi semua hal urusan dapur, utamanya.

Ilustrasi I www.pexels.com
Ilustrasi I www.pexels.com
Hah, saya tidak pernah membayangkan gimana rasanya mengurusi dapur, anak, antar jemput istri dan lain-lain sendirian, di kala istri saya bekerja. Yah, namun zaman now, banyak memberikan kemudahan dalam itu semua. Mencuci dan memasak telah banyak terbantu dengan adanya machine untuk memudahkan melaluinya.

Pagi hari kami tetap terulang lagi, jika dulu istri saya yang melayani saya untuk menyiapkan air hangat dan memasak. Kini hal itu itu beralih ke saya. Namun tenang saja, dapur telah banyak membantu saya dalam menyiapkan semua kemauan dan kebutuahan itu. Tinggal ceklek di kompor gasnya, semua sajian masakan dengan mudahnya tersaji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun