Hal lain yang membuat bisnis ini bertahan, dimana selain menjual teh, kadang ada brand Es Teh Khas Solo yang juga menjual minuman 'rasa-rasa' yang lainnya seperti sirup, macha, greentea, cokelat dan lainnya, walau tentunya dengan harga yang agak sedikit di atas produk teh. Tentunya membuat lini bisnis ini mempunyai daya jual yang tinggi, dimana tak sekedar jual teh seperti Hik Angkringan atau warung makan biasa.
Di sisi lain, terkadang para penjual Es Teh Khas Solo yang laris, mendapat titipan produk makanan dari tetangganya, seperti snack-snack bahkan ada yang gorengan. Sehingga kadang ada kasus, dengan adanya satu booth lapak Es Teh yang laris manis, justru bisa menghidupkan ekonomi masyarakat menengah ke bawah sekitarnya yang mencoba menitipkan produk makanan rumahannya pada booth lapak Es Teh.
Maka ketika seorang konsumen datang ke booth lapak Es Teh, bisa mendapatkan berbagai varian produk tidak hanya es teh, tetapi juga bisa membeli minuman dingin rasa lain yang dibuat fresh kemudian juga bisa membeli snack-snack kearifan lokal setempat.
Terkadang saya berpikir apa karena ada dua presiden Indonesia yang berasal dari Solo, yaitu Pak Soeharto dan Pak Jokowi, membuat produk-produk kuliner merakyatnya seperti mulai dari Bakso, Mie Ayam, Bakmi Jowo hingga sekarang Teh Khasnya bisa diterima oleh masyarakat Indonesia, sampai-sampai saya yang asli orang Kalimantan bisa mendapat istri seorang Putri Solo, seperti kata Mas Gibran saja, "From Solo For Indonesia". Semoga Bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI