Mohon tunggu...
Sasty Legina
Sasty Legina Mohon Tunggu... Mahasiswa - enjoy life

Medical Lab'20

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rahasia Takdir

20 Februari 2020   20:55 Diperbarui: 20 Februari 2020   20:54 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

 Akhirnya aku duduk bersama Welisna, selama mengerjakan tugas Welisna pun bercerita kalau dia juga merasakan hal yang sama. Kami sama-sama dimanfaatkan, untuk itu kami pun berencana saat semester dua akan duduk bersama. Hari silih berganti, kelakuan mereka tidak berubah malah semakin menjadi-jadi. Contohnya ketika tugas bahasa inggris, aku dan Welisna sampai pindah tempat duduk dibelakang Ainay dan Wirda karena Reni dan teman-temannya ngobrol dengan suara yang keras. Wirda yang menyadari kami pindah langsung bertanya "Welisna, Sashi kok  pindah?", Ainay pun membalikkan badan dan kembali bertanya dengan jawaban yang sama. Aku dan Welisna pun bercerita mengapa kami harus pindah tempat duduk. "Ya sudah, pas semester dua kalian sebangku aja daripada terus dimanfaakan" kata Ainay. "Iya benar, kalau ada apa-apa bilang saja pada kami." Ucap Wirda. Aku dan welisna pun menganggukan kepala tanda setuju.

Semester dua dikelas 11 telah tiba, semester baru semangat baru. Akhirnya aku merasakan semangatku kembali seperti awal aku masuk di SMA. Semangat kembali lagi disebabkan aku tidak akan bersama-sama teman yang secara terang terangan memanfaatkan aku. Sesampai dikelas sudah ada Welisna yang sedang sibuk dengan Handphonenya, aku pun duduk disampingnya dan ternyata hal ini membuat Welisna terkejut. "Hahaha maafin aku ya pagi-pagi udh bikin kamu kaget" ucapku. "iya gak kenapa-kenapa kok" ucap Weslina. Satu persatu tempat duduk sudah terisi tinggal ada satu barisan lagi yang masih kosong. Reni dan teman-temannya datang. Manda yang menyadari bahwa aku duduk dengan Weslina langsung berkata "Sashi, kenapa duduk disitu?". "Gak kenapa-kenapa kok pengen aja" jawabku. Seakan akan mereka paham apa maksud dari jawabanku, langsung saja raut mukanya berubah menjadi kesal. Aku dan Welisna pun tidak takut jika dimusuhi atau dijauhi oleh mereka, kami masih mempunyai teman-teman yang lain. Setelah memutuskan untuk memisahkan diri dan Reni dan teman-temannya, aku mengalami kemajuan yang cukup pesat. Dimulai nilai-nilai tugas dan ulanganku yang meningkat dan akrab dengan teman-teman yang lain. Jangan merasa takut jika kamu harus keluar dari zona yang ketidaknyamananmu.     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun