Mohon tunggu...
The Sas
The Sas Mohon Tunggu... Seniman - Si Penggores Pena Sekedar Hobi

Hanya manusia biasa yang ingin mencurahkan apapun yang ada dalam isi kepala

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja di Tanjung Putat

12 September 2020   19:12 Diperbarui: 12 September 2020   19:14 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku juga baik," jawab Dewa.

Suasana berubah kaku karena keduanya membisu beberapa saat. Hanya suara ombak yang terdengar mengusik sesekali.

"Aku merindukan masa-masa dahulu ,Wa, masa yang begitu indah. Kita bercanda dan bercengkrama. Juga ditempat ini kita bernyanyi dan membaca puisi. Semuanya begitu mengesankan bagiku," ucap Kennova.

Tapi Dewa hanya diam.

" Dewa."

Dewa tersadar. " Hmm,ya,ya, aku juga merasakan hal yang sama," ucapnya.


Kennova menatap wajah Dewa.

"Kenapa sekarang kita seperti orang asing, kenapa Wa? Dua bulan aku mencarimu. Tapi dirimu menghilang bagai di telan bumi. Nomor hp mu tidak aktif lagi. Bahkan keluargamu pun tidak tahu. Mereka hanya mengatakan dirimu berada di Koba. Ini pun aku dapat nomormu dari Ryan. Ia bilang dirimu sekarang ada di Belinyu," cecar Kennova.

Dewa tetap terdiam.

"Dewa!" kali ini suara Kennova terdengar keras. "Katakan dengan jujur padaku, apakah kamu mencintaiku?"

Sekarang Dewa membalas tatapan Kennova. "Ya, aku mencintaimu sebagai seorang sahabat dan saudara," tukasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun