Mohon tunggu...
Nur Annisa Hamid
Nur Annisa Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - blogger dan content creator

seorang wanita yang hobi travelling, menulis dan menyukai anak-anak selalu berfikir positif dan bersyukur dalam segala hal

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Extreme Job: Aksi Polisi dengan Sentuhan Komedi

21 Februari 2019   15:04 Diperbarui: 21 Februari 2019   15:18 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image polisi dalam film baik itu Hollywood atau lainnya selalu terkesan serius, tegang dan disegani. Tugas polisi untuk menangkap penjahat dan melindungi masyarakat membuat kesan dalam film sebagai sosok yang sempurna atau gagah. 

Namun ada beberapa film yang bisa membuat kesan polisi menjadi lebih santai bahkan ceroboh seperti Bad Boys atau Rush Hour. Konsep komedi aksi ini jika bisa digarap dengan baik maka dapat menjadi tontonan yang menegangkan sekaligus menghibur. 

Kemarin saya berkesempatan menonton Extreme Job tanggal 16 Februari 2019 di CGV Grand Indonesia. Extreme Job merupakan film asal Korea Selatan yang rilis tanggal 23 Januari 2019 dan menjadi film Box Office dengan jumlah penonton lebih dari 10 juta orang. 

Dokpri
Dokpri
Film ini menceritakan lima detektif polisi yang ingin membongkar dan meringkus bandar narkoba di daerahnya. Tim ini terdiri dari ketua tim Kapten Go (Ryoo Seung-Ryong), Detektif Jang (Lee Ha Nee), Detektif Ma (Jin Seon Kyu), Detektif Young Ho (Lee Dong Hwi) dan Detektif Jae Hoon (Gong Myung).

Jika biasanya film aksi diawali adegan perkelahian yang sengit dan mendebarkan justru di film ini polisi malah bertingkah konyol bahkan hampir dikalahkan bandar narkoba serta mengakibatkan kecelakaan beruntun di jalan raya. Kapten Go mendapat informasi dari juniornya yang lebih dahulu dipromosikan bahwa ada gembong narkoba berbahaya yang harus ditangkap. 

Ia dan timnya lalu mengintai seharian sambil menunggu di restoran ayam goreng seberang tempat gembong narkoba tinggal. Pemilik restoran tadinya akan menutup restoran itu karena sepi pembeli. Salah satu anggota kapten Go berucap akan membeli restoran tersebut. 

Ide yang tidak sengaja terucap malah dianggap serius oleh Kapten Go dengan membeli restoran tersebut menggunakan uang pensiunnya. Mereka yang semula menyusun strategi memata-matai lama-kelamaan merasa  tidak enak karena menolak pembeli. 

Akhirnya diadakan kompetisi memasak ayam goreng agar mereka bisa melayani pembeli seperti restoran pada umumnya. Hasilnya terpilih detektif Ma yang bisa menggoreng ayam dengan enak untuk dijual sebagai koki. Ketika ada pengunjung datang memesan ayam saus spesial detektif Ma membuat saus warisan keluarga yang mendapat respon luar biasa sehingga viral di sosial media. 

Restoran mereka pun menjadi ramai bahkan menjadi tempat favorit turis asal Jepang. Tim polisi yang tadinya berniat memata-matai malah menjadi sibuk melayani banyaknya pembeli yang berdatangan. 

Detektif Young Ho tetap memantau target dan hampir berhasil mengikuti ke lokasi yang berbeda namun gagal karena tidak mendapat bantuan dari keempat temannya. Di satu sisi Kapten Go yang semula takut pulang ke rumah karena istrinya ingin ada kenaikan gaji kini malah sering pulang dan membawa tas Gucci berisi uang banyak. 

Kesuksesan restoran mereka sempat ditentang atasan Kapten Go karena tidak sesuai tugas diawal. Mereka hampir saja berhasil menangkap kelompok pengedar narkoba karena memesan ayam goreng namun tidak sesuai harapan karena sudah pindah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun