Sudah Lunas, namun Tak Tuntas

Sebagai Pelanggan, aku sudah berusaha untuk menepati sesuai apa yang ada dalam Akta Perjanjian itu. Ya, Pakta Kesepatan yang kami bangun di awal, meskipun dibumbui oleh berbagai segala pernik-pernik kepastian untuk meloloskan sebuah produk, berupa pinjaman modal. 

Mulai dari data diri, catatan perbankan (BI Check) dan rekam jejak dalam mengelola keuangan. Semua itu tersaji lengkap, dan engkau sangat berhak untuk mengukur, Aku layak atau tidak menjadi bagian dari konsumen pada perusahaan finance, waktu itu. 

Setelah melalui semua itu, akhirnya ditetapkanlah dan keluar sebuah Lembar Kontrak yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut, untuk kemudian menjadi sebuah aturan dan kesepakatan bersama. Tentu dengan maksud agar selama menjadi pelanggan, aku bisa rutin membayar angsuran di tiap bulan hingga masa pelunasan tiba.

Tak mudah untuk mendapatkan hati perusahaan finance ini, karena musti meng-Agunkan sesuatu. Kalu tidak ada barang yang dijaminkan, tidak akan disetujui. Nah, Kali ini ada BPKB Motor yang aku agunkan.

Lama berselang, hingga masa pelunasan tiba. Aku bermaksud melunasi. Nah, akar kekecewaanku tiba-tiba membuncah, saat aku mampu melunasi, kenapa barang yang aku jaminkan masih butuh waktu seminggu untuk bisa aku terima kembali, artinya ada penahanan Agunan.

Harusnya, dalam proses kesepakatan apapun, demi sebuah kenyamanan bersama, apalagi pada pelanggan. Yang ketika ada kemunduran pembayaran angsuran saja, selalu dikejar-kejar, bagian dept collector bergerak garang. istilah Ada Uang Ada Barang musti bisa diutamakan.

Lebih dulu, Aku disuruh melunasi, Baru Agunanku Seminggu lagi bisa kembali,

Terpaksa, aku mengikutinya.

Seperti itulah, WFinance dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Jika ini sebuah bentuk perhatian dari kami, pelanggan, maka bisa menjadi masukan untuk anda, Perusahaan Finansial terbesar di Indonesia.