Mohon tunggu...
Sardo Sinaga
Sardo Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - IG: @raja_bodat

Pecinta Sejarah dan Ilmu Budaya. Pemula. Menulis Apa Saja Yang penting Tidak Melanggar Hukum.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Apa Jadinya Jika Dunia Tidak Ada Listrik?

22 Juni 2022   21:14 Diperbarui: 2 Juli 2022   17:00 2969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Brett Sayles. (sumber: pexel.com)

Listrik, satu kata yang sangat mempengaruhi hidup kita. Sudah selayaknya listrik menjadi sumber kebutuhan primer bagi umat manusia. 

Perabotan rumah, kendaraan, peralatan kantor, video game, bahkan membaca tulisan ini saja membutuhkan listrik. Namun apa jadinya jika listrik menghilang dalam hidup kita? Sudah pasti ngomel-ngomel donk. Tapi permasalahannya bukan itu.

Jika kita berandai-andai bahwa listrik menghilang, aktivitas kita akan pasti terhambat ataupun terputus. Perlu kita ketahui sedikit, bahwa sistem saraf tubuh kita juga memiliki sistem aliran listrik. 

Dengan adanya listrik pada saraf, kita bisa hidup dan menggerakan anggota tubuh kita. Namun listrik pada tubuh manusia tidak sebesar listrik pada teknologi yang kita pakai. Pada sistem tata surya dan planet kita juga mempunyai sistem listrik. Sistem tersebut menghasilkan listrik sehingga sistem tata surya kita bisa bergerak pada porosnya dan menghasilkan panas bumi.

Namun dari tulisan ini, kita bisa mengesampingkan hal tersebut. Listrik yang dimaksud dari penulis adalah listrik pada teknologi yang kita pergunakan sehari-hari. 

Listrik yang kita pergunakan saat ini ialah listrik statis yang menjadi sumber penggerak mesin atau teknologi yang kita pergunakan saat ini. Tentu segala jenis pekerjaan yang kita lakukan memerlukan listrik. 

Namun ketika listrik yang kita pergunakan saat ini menghilang, apa yang akan terjadi? seberapa besar pengaruhnya untuk hidup kita? Mungkin jika sehari atau dua hari kita mungkin akan bisa bertahan. 

Seandainya listrik akan hilang dalam waktu yang lama atau selamanya, apa yang akan terjadi? Jika dipikirkan akan menyeramkan. Namun kita coba akan membedah sedikit seperti apa listrik benar-benar padam dalam waktu yang lama atau mungkin yang lebih buruk bisa selamanya. 

Photo by AV: https://www.pexels.com/photo/high-
Photo by AV: https://www.pexels.com/photo/high-

Perubahan yang terjadi pertama kali berdampak ialah pada kegiatan rumah tangga. Mesin cuci, televisi, kulkas, lampu, dan segala jenis perabotan rumah yang menggunakan listrik akan tidak berfungsi. '

Sehingga peralatan yang mengandalkan listrik seakan tidak ada gunanya. Pekerjaan rumah akan lebih lama dikerjakan karena sebagian pekerjaan rumah dikerjakan dengan manual.

Selain pekerjaan rumah yang dikerjakan manual, tidak ada lagi hiburan seperti menonton televisi dan bermain game online. Permainan manual seperti bermain kartu, catur, atau permainan tradisional akan kembali dimainkan. Yah, mungkin kita akan kembali ke masa lalu. 

Pastinya akan ada yang bernolstagia dengan adanya permainan tradisional, namun pasti akan ada yang berpendapat bahwa permainan itu akan membosankan.

Selain pekerjaan rumah, perkejaan kantor yang membutuhkan listrik seperti komputer, mesin fotocopy, telepon, bahkan WiFi umum pun tidak akan berfungsi. 

Bukan hanya pekerja kantoran, developer game, kompetisi E-Sport, perusahaan elektronik, dan perusahaan pembangkit tenaga listrik sudah pasti tidak akan beroperasi. Efeknya pun sangat menghawatirkan. Akan adanya pekerjaan-pekerjaan yang punah dan penggangguran akan meningkat dalam waktu dekat.

Selain itu, sampah akat semakin banyak bertambah. Loh, apa hubungannya? Hal itu terjadi karena kulkas atau alat pendingin sejenisnya tidak akan berfungsi. 

Tidak berfungsinya alat pendingin mengakibatkan banyaknya bahan makanan yang membusuk. Mungkin kita juga tidak akan bisa nongkrong dicafe karena makanan cepat membusuk dan alat-alat produksi cafe sudah pasti tidak akan berfungsi.

Alat pembayaran seperti kartu kredit, ATM, dan alat pembayaran sejenisnya juga tidak akan berfungsi. Akibatnya kita akan terpaksa menggunakan alat pembayaran tunai. 

Produksi uang juga akan terhenti karena membuat uang juga membutuhkan listrik. Mungkin pilihan terburuk, kita akan melakukan barter barang untuk memenuhi kebutuhan. Jadi jangan harap kita bisa ber-transaksi melalui sistem kredit, PayLater, transfer, atau sejenisnya.

Photo by Pixabay
Photo by Pixabay
Selain punahnya pekerjaan umum, transportasi juga tidak akan berfungsi. Mobil, motor, kereta, pesawat, dan transportasi lainnya kecuali sepeda tidak akan berfungsi. Karena kendaraan tersebut membutuhkan sistem listrik statis. 

Stasiun dan bandara sudah pasti tidak akan beroperasi karena tempat terebut membutuhkan listrik untuk bisa beroperasi. Sehingga kita tidak akan bisa memesan tiket dan berpergian keluar kota dalam hitungan jam.

Dari tidak berfungsinya alat-alat tersebut, bukan berarti kita tdak bisa melakukan kegiatan, melainkan seluruh kegiatan kita akan terhambat. 

Namun, kerugian kita cukup besar karena sebagian alat produksi menggunakan listrik. Karena besarnya kerugian tersebut, kerusuhan masal akan terjadi. Karena bahan makanan cepat membusuk dan alat transaksi tidak berfungsi, manusia akan berebut bahan makanan untuk bertahan hidup. 

Dengan banyaknya kerusuhan yang terjadi, perekonomian negara akan hancur walaupun negara adidaya sekalipun. Dikota-kota besar sudah pasti terjadi huru-hara dan rebutan bahan makan sudah pasti akan terjadi. 

Aparatur negara seperti tentara dan kepolisian tidak akan berdaya karena besarnya kerusuhan karena manusia akan berusaha menyelamatkan diri agar bisa bertahan hidup. Akibatnya, banyaknya korban jiwa akan berjatuhan disertai rumah sakit tidak akan beroperasi karena ketiadaan listrik. 

Photo by stein egil liland:
Photo by stein egil liland:

Menyeramkan bukan? Dari sini kita akan mengetahui betapa pentingnya listrik untuk kehidupan. Mungkin jika itu akan terjadi, kita akan berpikir bahwa kita akan pindah kedesa. 

Penulis juga sempat berpikir seperti itu, namun jangan salah. Kita mungkin akan berpikir bahwa masyarakat desa bekerja dengan cara manual seperti bertani, berternak, atau sebagainya. Namun bukankah mereka juga memakai listrik?

Masyarakat desa juga perlu memakai listrik, sama seperti kita memakai listrik dikota. Hanya saja penggunaan listrik masyarakat kota lebih intens dibandingkan masyarakat desa. 

Teknologi memang semakin maju saat ini, namun kebanyakan *pandangan atau cara pikir masyarakat desa tidak terlalu ambil pusing jika tidak ada listrik. Rata-rata masyarakat desa akan berpikir bagaimana bisa hidup dihari itu juga, bukan berarti tidak butuh listik,

Kita telah berandai-andai kemungkinan buruk jika tidak ada listrik, namun perlu kita juga perlu mengetahui bahwa kita juga bisa hidup tanpa listrik. 

Sebagian besar kita akan berpikir bahwa kita akan kembali dizaman dulu saat kita belum mengenal listrik. Manusia hanya akan bergantung pada api dan kondisi alam sekitar.

Photo by Drift Shutterbug:
Photo by Drift Shutterbug:

Bertani, berternak, menjahit, atau sebagainya tetap akan berjalan walaupun intensitas waktu akan bertambah lama. 

Jika ingin berpindah tempat dari desa ke desa, kota ke kota, kota ke desa dan sebaliknya akan membutuhkan waktu berhari-hari atau berbulan-bulan. Karena jika kita akan berpindah tempat, kita akan berjalan kaki atau menggunakan tenaga hewan. 

Sebelumnya kita sempat beramsumsi bahwa perekonomian semua negara atau negara itu sendiri akan hancur karena tidak akan ada listrik. 

Perekonomian negara akan pulih namun akan memerlukan waktu yang sangat lama. Berbagai pekerjaan saat ini yang kita kerjakan akan berubah dengan ditinggalkan dan jenis-jenis pekerjaan akan kembali seperti zaman sebelum masehi. Kita tidak bisa bantah bahwa mungkin ada jenis-jenis pekerjaan yang tidak kita pikirkan sebelumnya akan muncul. 

Namun hilangnya listrik bukan berarti kehidupan masyarakat akan berakhir selamanya. Karakteristik sosial masyarakat akan berubah yang semula kita tidak akrab dengan tetangga kanan kiri, kita bisa saling mengenal atau bahkan saling membantu. 

Sehingga, yang awalnya masyarakat mengalami kekacauan, porak-poranda dan, sehingga masyarakat sadar bahwa manusia akan saling membutuhkan satu sama lain.

Photo by Asad Photo Maldives
Photo by Asad Photo Maldives

Selain pola masyarakat yang berubah total, jenis-jenis hiburan masyarakat akan berubah. Seni pertunjukan seni luar ruangan, olah-raga konvensional, dan permainan tradisional menjadi hiburan masyarakat dikala senggang. 

Pola makan masyarakat yang biasanya memakan makanan cepat saji akan beralih kemakanan tradisional dan memakan waktu produksi yang sedikit lebih lama. Mungkin kita kan merasakan betapa sulitnya kehidupan zaman dulu yang serba konvensional.

Banyaknya pekerjaan yang terhambat bahkan tidak bisa berjalan karena hilangnya listrik dikehidupan kita. Punahnya berbagai pekerjaan juga diiringi pekerjaan baru. 

Sehari saja tanpa listrik kita sudah mengamuk, apalagi dalam waktu berhari-hari atau bahkan bertahun-tahun. 

Dengan adanya listrik, perkembangan teknologi dan manusia semakin maju. Sehingga kita bisa bersyukur masih menikmati listrik dan mungkin kita bisa beralih dari penggunaan listrik fosil menjadi listrik terbarukan.  

Sardo Sinaga

22 Juni 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun