Mohon tunggu...
31 Sarah Eosa
31 Sarah Eosa Mohon Tunggu... Mahasiswi di universitas bali

saya merupakan mahasiswa di universitas bali yang sedang berjuang untuk menyelesaikan kuliah saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Minyak Atsiri Daun Serai (Cymbopogon Citarus) Sebagai Alternatif Pengusir Nyamuk Ramah Lingkungan

5 Juli 2025   08:11 Diperbarui: 5 Juli 2025   08:11 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://en-m-wikipedia-org.translate.goog/wiki/Citronellal?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

Senyawa seperti citronellal dan geraniol dapat bekerja sebagai antagonis reseptor, yakni senyawa yang menghambat atau menutupi situs aktif reseptor tersebut. Akibatnya, sinyal-sinyal dari tubuh manusia tidak dapat diproses oleh sistem saraf nyamuk menunjukkan bahwa setelah paparan minyak atsiri serai, aktivitas neuron pada lobus antenal nyamuk menurun drastis, menyebabkan hilangnya kemampuan navigasi nyamuk terhadap inangnya.

Beberapa senyawa bahkan diketahui menyebabkan disorientasi neurosensorik, yaitu gangguan sementara pada sistem saraf serangga yang membuatnya gagal merespons stimulus lingkungan dengan tepat. Akibatnya, nyamuk akan menghindar dari area yang mengandung aroma minyak atsiri, meskipun sumber inang masih ada di sana.

Penggunaan minyak atsiri dari serai memiliki beberapa keunggulan dibandingkan insektisida sintetis:

  1. Ramah Lingkungan: Tidak meninggalkan residu kimia berbahaya, mudah terurai secara biologis.

  2. Tidak Menimbulkan Resistensi: Karena bersifat non-lethal (tidak mematikan nyamuk).

  3. Aman untuk Manusia dan Hewan Peliharaan: Dapat diaplikasikan langsung ke kulit (dalam formulasi aman) atau sebagai aroma ruangan.

  4. Bersumber dari Tanaman Lokal: Budidaya serai mudah, bahkan bisa dilakukan di pekarangan rumah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun