Mohon tunggu...
Dewi Sarah Sitorus
Dewi Sarah Sitorus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya seorang mahasiswa yang tertarik dengan topik kesehatan mental, seni, dan finansial.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Self-Healing Selama Masa Pandemi COVID-19

19 Juni 2022   20:15 Diperbarui: 19 Juni 2022   20:26 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pandemi COVID-19 telah berlangsung selama kurang lebih 2 tahun di seluruh belahan dunia. Seluruh aspek kehidupan mulai berubah sejak COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO (World Health Organization) pada Maret 2020. Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada bidang kesehatan, tetapi juga pada bidang ekonomi dan sosial.

Fokus pemerintah Indonesia pada saat pandemi COVID-19 adalah menekan penyebaran COVID-19 dengan menerapkan beberapa kebijakan seperti, social distancing (pembatasan sosial), WFH (Work From Home) bagi pekerja, dan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Akibat dari kebijakan social distancing ini masyarakat tidak bebas untuk berpergian, tidak boleh berkerumun, dan banyak juga dari masyarakat dari kalangan muda hingga tua yang merasa stres karena harus diam di rumah saja.

Stres adalah salah satu hal yang tidak bisa dihindari ketika kita berada di bawah kondisi yang penuh tekanan seperti masa pandemi COVID-19. Menurut penelitian dari Johns Hopkins University, Amerika Serikat, masyarakat sebelum pandemi sudah memiliki lingkaran sosial yang terbatas dan lebih rentan terhadap masalah psikis.

Gejala stres tanpa kita sadari itu terjadi di kehidupan sehari-hari. Gejala yang umum terjadi adalah yang pertama, lebih sensitif atau mudah marah. Hal ini terjadi ketika suatu masalah kecil yang biasanya dimaklumi dapat membuat kita marah. Kedua, mood swing. Mood swing atau perubahan mood ini paling sering dialami oleh seseorang ketika stres tanpa tahu apa penyebabnya. Ketiga, suka menyendiri dan lebih emosional. Seseorang yang sebelumnya adalah orang yang ceria tetapi tiba-tiba menghindar dari orang lain. Ini merupakan salah satu gejala stres yang tanpa disadari terjadi di kehidupan sehari-hari.

Self-healing atau memulihkan diri sendiri yang dapat dilakukan masyarakat di rumah adalah kegiatan seni. Salah satunya adalah dengan kegiatan melukis. Seperti yang sedang populer di masyarakat sekarang adalah melukis dengan metode painting by numbers. Peralatan painting by numbers ini bisa di beli melalui e-commerce. Metode painting by numbers memiliki tingkat kesulitan dan variasi gambar yang berbeda-beda. Sehingga, masyarakat dapat memilih sesuai yang diinginkan. Selain itu, Menurut penelitian yang dipublikasikan melalui Journal of the American Art Therapy Association menyatakan bahwa dengan melukis selama 45 menit dapat mengurangi stres, karena akan membantu mengurangi kortisol dalam tubuh. Selain mengurangi stres, melalui melukis dapat mengekspresikan diri, merasakan ketenangan saat melukis, dan mengeluarkan emosi positif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun