Keberangkatan ke Taiwan
Setelah semua proses administrasi dijalankan, saya harus menunda keberangkatan ke Taiwan karena saya harus menyelesaikan tahun ajaran yang sedang berjalan di IPB. Rencana awal adalah berangkat pada minggu kedua january, tetapi mundur hingga tanggal 27 Maret 2018. Komunikasi yang baik dengan pihak Tunghai University saya bangun sehingga mereka maklum akan tugas yang harus saya kerjakan dan selesaikan di IPB hingga tahun ajaran selesai.Â
Sebenarnya, didalam sistem penerimaan beasiswa post doctoral ini, pihak Taiwan menghitung 1 tahun beasiswa adalah dari tanggal 1 january hingga 31 desember pada tahun yang sama.Â
Oleh karena itu, jatah saya untuk beasiswa setahun penuh menjadi berkurang karena saya menunda keberangkatan. Â Meskipun demikian pada akhirnya saya berangkat juga dan hari ini tepat setahun saya di Taiwan. Alangkah bahagianya hati ini sehingga saya menuliskan artikel ini.
Teman seperjuangan
Dalam periode yang sama, sebenarnya IPB mencalonkan dua kandidat untuk Post-Doctoral ke Taiwan. Salah satunya saya dan satu lagi adalah alumni S3 dari IPB bernama Dr. Muhsinin yang juga seorang Dosen Perguruan Tinggi Negeri dari NTB. Saya mengurus semua berkas kesiapan ke Taiwan memang lebih dahulu dari teman tersebut karena dia sedang proses persiapan ujian doktor nya pada saat itu di IPB.Â
Hingga saya berangkat ke Taiwan, beliau belum sempat mengurus syarat administrasi yang diperlukan oleh TETO Jakarta. Saya sangat berharap sebenarnya beliau bisa berbarengan dengan saya berangkat ke Taiwan meskipun kami akan ditempatkan di Perguruan Tinggi yang berbeda di Taiwan. Pada akhirnya, Dr. Muhsinin tidak melanjutkan program Post-Doctoralnya ke Taiwan karena alasan keluarga yang tidak perlu saya jelaskan diartikel ini.Â
Pandangan pertama di Taiwan
Kalau bisa dibilang, saya adalah orang yang sangat beruntung karena saya mendapatkan profesor yang sangat baik di Taiwan. Meskipun dia berumur satu tahun lebih muda dari saya, tetapi orangnya sangat dewasa, ramah dan ringan tangan.Â
Saya sangat dibantu untuk mencarikan tempat tinggal yang dekat dengan kampus, dan juga memberi dana talangan untuk DP apartemen yang akan saya tempati di Taiwan. Perjalanan saya ke Taiwan mengulang memory saya saat dulu pertama kali saya keluar negeri yaitu Prancis. Saya sangat bahagia, saya tidak menyangka akan sekolah ke luar negeri lagi. Bagi saya ini adalah kesempatan kedua yang diberikan-Nya kepada saya untuk tinggal di negeri orang.Â