Mohon tunggu...
santy121231128
santy121231128 Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya hobi dalam aktivitas fisik seperti renang dan lari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diskursus Kritik Keadilan Penyampaian e-SPT Cortex

23 Juni 2025   09:57 Diperbarui: 23 Juni 2025   09:57 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaporan pajak secara elektronik.

  • Evaluasi otomatis atas klaim pengembalian pajak.

  • Penentuan wajib pajak berisiko tinggi.

  • Pemantauan data transaksi melalui sumber internal dan eksternal.

    PPT UNDIRA
    PPT UNDIRA

    PPT Undira
    PPT Undira


    WHY

    Sistem e-SPT Cortex yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Indonesia dengan tujuan meningkatkan efisiensi pelaporan pajak justru menuai berbagai kritik dari publik, akademisi, dan praktisi perpajakan. Kritik utama diarahkan pada aspek keadilan, transparansi, dan keterjangkauan teknologi. Banyak pihak menilai bahwa sistem ini terlalu kompleks secara teknis, sehingga menyulitkan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) serta wajib pajak individu yang tidak memiliki pengetahuan teknologi memadai. Selain itu, implementasi Cortex juga dianggap tidak inklusif karena tidak semua wilayah memiliki infrastruktur dan akses digital yang setara. Dari sisi etika, muncul kekhawatiran terkait over-surveillance, di mana sistem mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber tanpa persetujuan yang jelas dari wajib pajak, seperti data transaksi dari bank, e-commerce, hingga media sosial. Kritik lain yang sangat mengemuka adalah ketidakterbukaan algoritma Cortex, di mana wajib pajak tidak diberi tahu alasan mereka dikategorikan sebagai "berisiko tinggi," dan tidak tersedia mekanisme banding yang adil jika merasa dirugikan oleh sistem. Selain itu, sistem ini juga dinilai bias karena lebih mudah mendeteksi kesalahan dari wajib pajak kecil yang datanya lebih sederhana, sementara penghindaran pajak skala besar dari korporasi yang kompleks sering luput dari deteksi. Bahkan dari sisi anggaran, pengadaan proyek e-SPT Cortex yang menelan biaya hingga Rp1,3 triliun turut dipersoalkan, karena dinilai tidak menunjukkan keunggulan signifikan dibanding sistem perpajakan digital dari negara lain yang dikelola lebih transparan dan efisien. Semua hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun e-SPT Cortex memiliki niat baik untuk modernisasi pajak, pelaksanaannya masih jauh dari prinsip keadilan, transparansi, dan keberpihakan terhadap kelompok rentan. 

    PPT Undira
    PPT Undira

    Kritik yang dihadapi terkait kepatuhan pajak

    Sistem e-SPT Cortex merupakan platform berbasis teknologi yang digunakan oleh otoritas perpajakan untuk mengelola kepatuhan pajak secara digital. Di balik modernitas sistem ini, terdapat kekhawatiran yang serius terkait dengan transparansi, akurasi, dan keadilan dalam penerapannya, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan algoritma berbasis artificial intelligence (AI) dan big data.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
  • LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun