Pun kau berjanji menghapuskan rasa.
Lalu kau sahut kita bisa berjalan seperti biasa-biasa.
Siapakah dia yang menuangkan setetes racun pada cangkir itu, diakah yang kau sebut rahasia dari yang aku tahu itu rahasia.
Diakah yang melepaskan pengikat armada untuk berlayar,?
Tidak ada nahkoda tapi dia memberanikan diri sebagai ketua armada. Lalu kau awak kapal yang santun dan bisa di suruh-suruh semaunya.Â
Apakah itu yang kau maksudkan dengan sebuah senja rahasia.?
Bayangkan ketika itu kau hanyut dan armada hilang kendali, kau menangis dan berteriak memanggil yang tak tentu arah.Â
Mencari seseorang yang dapat menyelamatkanmu, sedang Nahkoda kapal itu terjatuh dan tak sadarkan diri. Amat hampalah dirmui ketika waktu itu.
Pergilah jika itu baiknya, lupakan tempat dimana kau singgah, hilangkan dunia sekatu bersamanya, tapi ingat ketika kau pergi tinggalkan senjanya.
Marilah berjalan bersama, walau jalur yang berbeda.
Â