Mohon tunggu...
Santi Kholifah
Santi Kholifah Mohon Tunggu... Guru - Saya sendiri

Nama ku Santi Kholifah, aku lahir di Sumedang. Aku lulusan Universitas Islam 45 Bekasi alumni tahun 2021. Kini aku berdomisili di Cakung Jakarta Timur. Kegiatan ku sehari layaknya kegiatan anak seumuranku yang baru saja lulus kuliah dalam artian saya seorang jobseeker. Semoga saya dimudahkan dalam misi pencarian kerja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

KKN Desa Perbatasan-1

8 Juli 2022   13:08 Diperbarui: 8 Juli 2022   13:12 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Husss gak boleh gitu ngomongnya kita ini lagi ditempat orang" ucap septian menggingatkan agar tidak berkata kasar.

Fia tiba-tiba menarik tangan Sania  "San temenin aku yukk ke kamar mandi gak tahan nii tapi aku  takut kalau sendiri,  temenin yaa pliiis" rengek Fia teman satu fakultas dengan Sania yang memintanya untuk mengantar ke kamar mandi, yang sejujurnya Sania juga takut, tapi karna Sania merasa tidak enak kalau mau menolak terpaksa Sania menemani Fia, mereka  menyalakan flash Handphonenya masing-masing  kekamar mandi yang lokasinya dibelakang rumah. Sania menunggua Fia didepan pintu kamar mandi, selang bberapa menit Fia keluar dengan wajah tegang, ia  memegang tangan Sania dan meremasnya dengan kencang seperti orang yang ketakutan. Sania merasa ada gelagat yang tidak baik buru-buru mereka keruang tengah. Disana  Fia tidak banyak bicara. "Gak beres ini" ucap Sania dalam hati.

Jam sudah menunjukan pukul 4 sore dan hujan pun sudah mulai reda, septian juga sudah mengajak mereka untuk pulang takut kemalaman juga nanti dijalannya. Walaupun masih jam 4 sore langit sudah terasa seperti mau maghrib karna awan juga masih mendung.  Ada dibeberapa titik jalan mengalami kebanjiran dan banyak orang yang pulang kerja  membuat kami sampai dikampus lebih dari jam 6.

"Fi kamu baik-baik aja kan?" Sania menghampiri Fia yang hanya membalasnya dengan senyum dan menggelengkan kepalanya. Rasanya aneh jika Fia seperti itu, Fia itu  aktif sekali banyak ngomong tapi sekarang berubah setelah kejadian di kamar mandi yang tidak Sania ketahui. Fia langsung pamit keparkiran, sedangkan Sania menunggu dijemput oleh orang suruhan kakaknya.

Sesampaikan di rumah Sania langsung bebersih. Selesai itu waktunya bersantai dikamar dan Sania lihat isi  hp nya yang  berdering notif chat  grup WA KKN KELOMPOK 10. Syukur ada  grup Whatsapp agar mudah juga berkomunikasi. Didalam chat grup mereka  membahas siapa yang akan dijadikan sebagai ketua, wakil dan sekertaris kelompok. Hasil votingnya, Septian dari Fakultas keguruan sebagai ketua, Dani dari Fakultas Teknik sebagai wakil dan Serra dari Fakultas Ekonomi sebagai sekertaris, dichat itu juga membahas tentang rumah yang baru saja mereka kunjungi yang tentunya ada pro dan kontra. Jadi Septian dan Dani memutuskan untuk besok kembali lagi kedesa, mereka pun menyetujuinya.

Sehari menunggu kepastian akhirnya pak ketua memberi kabar kalau kita tidak jadi menempati rumah yang kemarin di kunjungi karna harga sewanya terlalu mahal dan kamarnya juga tidak cukup untuk ukuran kami, sontak hatiku juga meras lega. Septian juga memberi informasi kalau dia sudah menemukan rumah yang cocok, selain harga nya yang pas dikantong mahasiswa kamarnya pun memadai, akses jalannya dekat dengan rumah-rumah warga dan kantor desa menjadi nilai tambah. Snia snediri setuju dengan informasi tersebut walaupun ia belum liat langsung rumah pilihan yang ke 2. Karna waktunya tinggal besok yasudah langsung diputuskan kalau rumah kedua yang dipilih.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun