Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Share, Dampak Psikologis Covid-19 bagi Keluarga Pasien

15 Juni 2021   12:48 Diperbarui: 15 Juni 2021   12:55 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Covid-19 (Kompas)

Secara pribadi, Penulis pun bertanya kepada rekan-rekan Kompasiana dan komunitas untuk mencari tahu apakah ada dari mereka yang mengalami serupa maupun penyitas dari Covid-19. Alhamdulillah dari info-info yang Penulis dapatkan sangat bermanfaat dan cukup membuat kecemasan yang Penulis rasakan berkurang.

Dalam situasi kondisi diatas, Penulis katakan bahwa menghadapi hal tersebut tidaklah gampang. Jika Anda-anda berkata bahwa informasi mengatakan apabila diketahui Anda, keluarga terpapar atau pernah berinteraksi dengan individu terjangkit Covid-19 maka wajib melakukan SWAB Test, Test PCR, atau isolasi mandiri sebagai tindakan antisipasi, maka Anda tahu bahwa hal tersebut adalah tindakan yang benar dan perlu dilakukan.

Setelah melakukan isolasi mandiri selama seminggu atau dua minggu pasca interaksi dengan kakak saat Idul Fitri, kami sekeluarga dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala Covid-19. Perasaan kami sedikit lega. Orang-orang yang berinteraksi dengan kami pun dalam kondisi sehat, dengan kata lain kami sekeluarga tidak tertular maupun menularkan Covid-19. Namun masih tetap diliputi kekhawatiran karena kakak sedang dirawat di RS dan membutuhkan penanganan medis serius karena Covid yang ia alami.

Momen tersebut mungkin menjadi titik terendah karena kami keluarga dikarenakan kami tidak bisa berbuat apa-apa selain berdoa memohon kepada Allah agar kakak segera diberikan kesehatan, kesembuhan, dan panjang umur, sekaligus menanti kabar perkembangan kakak dari pihak RS yang dikirim via Whatsapp setiap harinya. 

Ketidaktahuan kami prihal dunia medis cukup membuat Anda stress dan lelah, apa yang bisa kami lakukan hanya berserah diri kepada Ilahi akan hadirnya mukjizat. Disaat itu kami sadar bahwa kami harus membangun optimisme bahwa kakak akan sembuh dan kembali sehat, karena kami tahu bahwa berpikir negatif tidak akan memberi manfaat apa-apa dan tidak akan juga mengubah keadaan.

Singkat cerita, kakak telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah ia dirawat selama 3 minggu lamanya di RS. Tetapi berita baik itupun belum seratus persen membuat hati kami lega, karena Covid-19 yang dialami kakak merusak organ paru-parunya cukup parah (kemampuan bernafas baru 40 persen) dan perlu rawat jalan selama masa pemulihan.

Dalam kaitan kisah diatas mengapa Penulis ingin berbagi pengalaman ini ialah agar siapapun di luar sana dapat mawas diri dan menjaga kebersihan selalu bahwa Covid-19 sesuatu yang real atau elas-jelas ada.

Terlepas dari isu apakah Covid-19 ini merupakan buatan manusia, nyatanya ketika Anda tahu Anda, keluarga, saudara, kerabat tertular virus tersebut maka kesemua itu tidak punya arti apa-apa sama sekali. Mengetahui bahwa ada anggota keluarga Anda yang sedang menghadapi situasi genting antara hidup dan mati itu jauh lebih horror ketimbang film di layar lebar.

Penulis mengimbau jangan pernah Anda meremehkan Covid-19. Sekalipun Anda telah divaksin, tetap patuhi protokol kesehatan dan jaga kesehatan Anda berikut orang-orang tercinta. Kesehatan adalah salah satu nikmat yang Allah berikan kepada manusia dan selayaknya manusia wajib jaga sebaik-baik mungkin. Jangan sampai nikmat tersebut terenggut hanya dari kelalaian dari kebodohan prilaku yang Anda lakukan karena konsekuensinya sangat besar dan fatal.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun