Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Strategi AS Pasca Konflik Israel-Palestina, Sekali Tepuk Dua Lalat

23 Mei 2021   09:07 Diperbarui: 23 Mei 2021   09:13 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Konflik Israel-Palestina (CNNIndonesia)

Hamas dan Fatah memiliki orientasi politik dan cara memperoleh kemerdekaan yang berbeda. Ia menyebut bahwa insiden yang terjadi di Yerusalem Timur merupakan daerah yang dikuasai oleh faksi Fatah sedangkan faksi Hamas menguasai wilayah jalur Gaza yang sempat dihujani roket oleh Israel. Sementara itu, kata dia Presiden Palestina Mahmoud Abbas berasal dari Fatah.

Hikmahanto turut menjelaskan kedua faksi di Palestina tersebut juga menjadi penyebab pecahnya suara negara-negara di Timur Tengah dalam menentukan sikap terkait konflik antara Israel dan Palestina.

Dari gambaran di atas bisa kita melihat ke arah mana condong Amerika. Apa yang dilakukan oleh Amerika bisa dikatakan sebagai kebijakan politik luar negerinya dimana membawa kepentingan negaranya maupun pihak yang menjadi sekutunya.

Penulis kira keputusan yang diambil oleh Amerika pasca kesepakatan gencatan Israel-Palestina juga telah dibaca oleh negara-negara lain yang notabene tidak akan sudi melihat Palestina diporak-porandakan.

Penulis menilai cara agar kedamaian dicapai oleh warga Palestina yaitu dengan mendesak Israel untuk menghentikan perluasan wilayah berikut mengakui Palestina sebagai negara merdeka. 

Namun yang menjadi rumit konflik ini ialah jika dua kubu Fatah dan Hamas tidak bersatu diikuti pula tidak satu suaranya negara-negara di Timur Tengah maka sulit atau kita takkan melihat adanya kedamaian terwujud di Palestina.

Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif maka apa yang bisa kita lakukan ialah membantu Palestina dari segi kemanusiaan. Dibalik konflik yang terjadi di sana bahwa banyak warga Palestina yang menderita dan menjadi korban serta tidak memiliki kepentingan apapun terkecuali menginginkan negaranya damai dan sejahtera.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun