Mohon tunggu...
Sans Economics
Sans Economics Mohon Tunggu... Penulis

Seputar ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kemenko Perekonomian: Inflasi Terkendali, Ekonomi RI Makin Optimis

4 Februari 2025   10:31 Diperbarui: 4 Februari 2025   10:31 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Sumber: ekon.go.id)

Indonesia kembali mencatatkan capaian positif dalam stabilitas ekonomi nasional. Kemenko Perekonomian melaporkan bahwa inflasi pada Januari 2025 tercatat sebesar 0,76% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 1,57% (yoy). Penurunan ini menunjukkan efektivitas kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga di tengah dinamika ekonomi global yang terus berkembang.

Keberhasilan pengendalian inflasi ini tidak lepas dari sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal, serta upaya terkoordinasi antara Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID). Konsistensi pemerintah dalam mengendalikan harga di berbagai sektor berhasil menjaga daya beli masyarakat sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Salah satu faktor utama yang mendukung stabilitas inflasi adalah terkendalinya inflasi volatile food (VF) dan administered price (AP). Inflasi harga bergejolak pada Januari 2025 tercatat sebesar 3,07% (yoy), masih dalam rentang target yang ditetapkan pemerintah, yaitu 3-5%. Sementara itu, komponen harga yang diatur pemerintah justru mengalami deflasi signifikan sebesar 6,41% (yoy), terutama didorong oleh kebijakan diskon tarif listrik dan penurunan tarif transportasi udara serta kereta api.

Langkah strategis pemerintah dalam memberikan subsidi listrik sebesar 50% bagi pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA -- 2200 VA pada Januari-Februari 2025 memberikan dampak positif terhadap stabilitas ekonomi masyarakat. Kebijakan diskon tarif pesawat hingga 10% selama periode liburan akhir tahun juga berkontribusi dalam mengendalikan harga transportasi udara, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.

Optimisme ekonomi juga tercermin dari kinerja sektor manufaktur yang terus menunjukkan peningkatan. Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia naik menjadi 51,9 pada Januari 2025 dari sebelumnya 51,2 pada Desember 2024. Kinerja impresif ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan sektor manufaktur paling stabil di Asia Tenggara, mengungguli beberapa negara tetangga seperti Myanmar, Vietnam, Filipina, dan Thailand.

Peningkatan PMI didorong oleh kenaikan pesanan yang mendorong produsen untuk meningkatkan produksi. Bahkan, peningkatan produksi ini berkontribusi pada pertumbuhan tenaga kerja, dengan tingkat perekrutan pekerja mencapai level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur tetap menjadi pilar utama dalam penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Guna memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, pemerintah terus memperkuat kebijakan yang mendukung sektor industri dan perdagangan. Upaya yang dilakukan mencakup akselerasi hilirisasi industri berbasis sumber daya alam, insentif fiskal bagi industri otomotif dan sektor padat karya, serta kebijakan perlindungan terhadap industri dalam negeri melalui safeguards dan anti-dumping.

Selain itu, pemerintah aktif memperluas akses pasar global bagi produk Indonesia dengan menjajaki perjanjian perdagangan internasional seperti CP-TPP dan Indonesia-EU CEPA. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat daya saing produk lokal di pasar global dan meningkatkan ekspor nasional.

Keberhasilan dalam menjaga inflasi tetap terkendali dan sektor manufaktur yang ekspansif menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah, Bank Indonesia, dan masyarakat adalah kunci dalam mewujudkan perekonomian yang tangguh dan inklusif. Dengan stabilitas harga, pertumbuhan sektor industri, serta kebijakan proaktif yang mendukung daya beli masyarakat, Indonesia berada di jalur yang tepat menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun