Mohon tunggu...
Siti Annisa Ulfara
Siti Annisa Ulfara Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar yang selalu merasa tidak puas untuk mengembangkan diri agar bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain

Ibu rumah tangga yang merangkap sebagai associate di beberapa lembaga psikologi dan pendidikan serta lembaga konsultan SDM

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mak Comblang tapi Kok Baper!

25 Agustus 2021   03:43 Diperbarui: 25 Agustus 2021   03:51 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah siapa ayo yang pernah jadi mak comblang? pasti kompasianer di sini sudah tahu kan, mak comblang adalah orang yang menjodohkan orang lain. Walaupun jodoh itu urusan Tuhan, tapi tetap perlu diupayakan terlebih kita menjadi mak comblang untuk sahabat kita sendiri. 

Sebenarnya urusan "percomblangan" sudah ada sejak zaman orang tua kita dahulu, bahkan sampai sekarang bertebaran banyak situs atau aplikasi dating dengan tujuan agar orang yang mengunduhnya dapat menemukan jodoh. 

Walau demikian, bagi sebagian orang yang tidak yakin dengan aplikasi tersebut, masih menggunakan cara konvensional seperti dahulu, yakni perjodohan melalui orang yang kita percaya.

Biasanya saat kita mau menjodohkan seseorang dengan sahabat kita, pasti beberapa riset ala ala akan kita lakukan, maksudnya kita akan mancaritahu kriteria seperti apa yang cocok dan disukai sahabat kita, kitapun sedikit banyak akan menilai orang tersebut, baik dari segi hobi, aktivitas keseharian, riwayat percintaannya, sifat atau karakter, bahkan sampai latar belakang keluarganya. 

Tapi kita perlu waspada agar tidak seperti skenario beberapa sinetron ya. Tidak bisa dipungkiri bahwa ternyata ada lho orang-orang yang menjadi mak comblang malah jatuh cinta dengan orang yang akan dijodohkan dengan sahabatnya pada saat proses mencaritahu sifat dan kepribadiannya.

Berikut tanda-tanda bahwa anda mulai tertarik ataupun jatuh cinta dengan orang yang anda jodohkan:

  • Adanya rasa penasaran yang tinggi terhadap segala hal tentang orang tersebut, bisa jadi anda terus menerus menstalking  media sosialnya.
  • Adanya rasa kagum yang berlebihan setelah anda mulai mengetahui kepribadiannya, bahkan bisa jadi anda pernah membayangkan bahwa orang tersebut yang cocok menjadi pasangan anda.
  • Mencari kesempatan untuk berkomunikasi ataupun bertemu lebih intens dengan alasan menyampaikan hal-hal yang terkait dengan sahabatnya.
  • Bisa jadi justru malah merasa deg-degkan atau salah tingkah saat menjalankan "misi" sebagai mak comblang.

Nah, jika sudah mulai merasakan seperti hal-hal di atas, berarti anda harus mampu menjaga hati dan lebih mengontrol emosi. Selanjutnya, kira-kira bagaimana ya agar visi kita untuk menjadi mak comblang dapat berhasil dan kita nggak baperan?berikut beberapa tips yang bisa dicoba :

  • Akan lebih baik jika anda yang memang ingin menjadi mak comblang, memiliki pasangan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar andapun benar-benar fokus untuk memilihkan orang lain yang sesuai dengan kriteria sahabat anda.
  • Jika ternyata andapun masih 'single' , jangan jadikan kriteria ideal anda mengenai orang yang akan anda comblangi untuk sahabat anda.
  • Jangan lupa untuk memberitahu dan meminta persetujuan kepada kedua belah pihak bahwa mereka akan dikenalkan untuk lebih saling mengenal.
  • Jika justru anda yang sudah mulai tertarik dengan calon yang akan anda comblangi untuk sahabat, lebih baik hentikan riset dan segera mempertemukan sabahat anda dengan orang tersebut.
  • Tetap pantau perkembangan kisah mereka dan berusahalah untuk netral. Setelah anda selesai untuk membuat sahabat anda dan orang yang anda coblangi bertemu atau berkomunikasi, janganlah terlalu memihak pada salah satunya. Biarkan mereka mengambil keputusan untuk proses selanjutnya.

Semoga tips-tips di atas bermanfaat ya buat calon mak comblang, sehingga kita akan merasa ikut bahagia jika sahabat kita menemukan pasangan atau jodohnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun