Pentas seni yang bertajuk "The Untold Story of Punjulharjo" sukses digelar di Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada tanggal 15 Agustus 2025. Berbagai pertunjukan ditampilkan, mulai dari musik, tari, hingga drama. Menariknya, seluruh rangkaian pertunjukan ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat desa bersama mahasiswa KKN, sehingga terasa lebih hidup dan penuh kebersamaan. Antusiasme penonton terlihat jelas dari awal hingga akhir acara, karena setiap penampilan membawa nuansa berbeda dan menyuguhkan kekayaan budaya lokal yang memikat.
Dari sekian banyak pertunjukan, drama menjadi salah satu yang paling mendominasi dalam panggung pentas seni. Dengan durasi kurang lebih satu setengah jam, drama berjudul "Wong Aseng" karya Sania Indah Dwi Lestari selaku mahasiswa KKN berhasil mengikat perhatian penonton dari awal hingga akhir. Tidak hanya menyuguhkan akting para pemain yang ekspresif, drama juga dikemas dengan cara yang unik karena mampu menyatukan berbagai kesenian di dalam alur ceritanya.
Sepanjang pertunjukan, penonton dapat menikmati tari-tari khas Desa Punjulharjo yang anggun, tembang jawa yang syahdu, serta atraksi silat yang gagah dan penuh energi. Semua unsur tersebut tidak muncul sebagai potongan terpisah, melainkan menyatu secara alami ke dalam cerita drama. Inilah yang membuat pertunjukan terasa lebih hidup dan berbeda dari drama pada umumnya. Penonton tidak hanya disuguhi kisah dari para aktor, tetapi juga diajak ikut merasakan kekayaan seni budaya desa lewat gerak, musik, dan penampilan yang saling melengkapi.
Di balik pertunjukan drama, seluruh ide orisinal lahir dari mahasiswa KKN, mulai dari penulisan naskah, penyusunan alur cerita, perancangan konsep drama serta pemilihan pemain, hingga pengolahan audio yang mendukung jalannya pementasan, semuanya dirancang sebagai bagian dari program kerja. Naskah ditulis dengan memasukkan unsur nilai budaya dan cerita khas desa, sehingga penonton bisa merasa dekat dengan kehidupan mereka sendiri. Proses pengolahan audio sendiri diawali dengan perekaman suara para pemain, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan musik, penambahan efek suara, hingga tahap pengolahan akhir supaya audio yang dihasilkan selaras dengan alur cerita.
Hasilnya, setiap adegan terasa lebih hidup dan mampu menghadirkan suasana yang mendukung ekspresi para aktor di panggung. Setiap elemen mulai dari dialog, musik, serta efek suara saling melengkapi sehingga cerita tidak hanya ditonton, namun juga dirasakan. Detail-detail kecil yang dipikirkan dengan matang membuat penonton larut dalam alur, seolah ikut hadir dalam dinamika cerita. Perpaduan antara naskah yang sarat nilai budaya Desa Punjulharjo dengan pengolahan audio yang rapi menjadikan drama ini tampil segar, orisinal, sekaligus meninggalkan kesan yang mendalam bagi penonton.
Melalui karya drama ini, mahasiswa KKN tidak hanya menghadirkan karya yang menghibur, tetapi juga meninggalkan jejak kreativitas yang berpadu dengan budaya lokal desa. Harapannya, pertunjukan ini dapat menjadi inspirasi sekaligus kebanggaan bagi masyarakat Desa Punjulharjo. Lebih dari itu, drama ini diharapkan mampu menjadi pemantik bagi lahirnya karya-karya seni baru di masa mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI