Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Potong Jalur" Ilmu Jurnalistik pada Postingan Berita di Media Sosial

8 Agustus 2025   18:58 Diperbarui: 8 Agustus 2025   18:58 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena ini sering disebut sebagai jurnalisme instan, atau bahkan lebih kerasnya, "potong jalur jurnalistik."/iStock

Bagi para Wartawan atau Jurnalis yang memang memiliki background ilmu Jurnalistik, tentu menjadi tantangan besar menyaksikan banyak postingan berita di media sosial yang belum bahkan tidak memenuhi syarat-syarat daripada produk Jurnalistik.


Maraknya postingan berita di media sosial, tak dipungkiri kini memang banyak dibuat oleh orang yang tak memiliki latar belakang ilmu Jurnalistik.
Ilmu Jurnalistik sendiri merupakan sebuah jurusan pada Fakultas Komunikasi, pada era dimana saya menempuh pendidikan strata satu tersebut.

Disitu jelas, untuk membuat sebuah produk Jurnalistik, cukup banyak mata kuliah yang harus kita ambil. Seperti mata kuliah Penulisan Berita, itu ada Penulisan Berita 1 dan Penulisan Berita 2. Saat mengambil mata kuliah itu, jelas para calon Jurnalis, Wartawan atau Pewarta, harus dapat menulis sebuah berita sesuai dengan yang disyaratkan dalam ilmu Jurnalistik.

Misalnya, berita harus memenuhi kaidah 5W+1H: what, who, when, where, why, how. Harus ada verifikasi, harus berbasis fakta, bukan opini, apalagi asumsi pribadi. Bahasa pun harus netral, tidak menggiring opini pembaca.

Namun realitasnya di era media sosial saat ini, siapa saja bisa menjadi "pembuat berita". Tidak perlu kuliah Jurnalistik, tidak perlu belajar kode etik, cukup modal aplikasi edit gambar, kuota internet, dan akun media sosial. Dalam hitungan menit, sebuah "berita" bisa tersebar luas tanpa melalui proses validasi.

Hal inilah yang kini menjadi tantangan terbesar dalam dunia informasi digital. Banyak berita di media sosial yang tidak memenuhi standar jurnalistik. Akibatnya, informasi yang dibagikan pun sering kali bias, tidak akurat, bahkan menyesatkan.

Salah satu contohnya adalah postingan di Instagram baru-baru ini yang menyebutkan bahwa Pesepakbola Rizky Ridho, pemain Timnas Indonesia, akan pindah ke salah satu klub Premier League Inggris.

Unggahan tersebut dilengkapi dengan desain grafis yang meyakinkan, menampilkan Ridho mengenakan jersey klub Inggris ternama, Newcastle United.

Namun setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata informasi itu tidak benar. Tak ada pernyataan resmi dari klub yang dimaksud, tidak ada pernyataan dari agen, tidak ada verifikasi dari federasi, bahkan Ridho sendiri tidak memberikan komentar.

Akun yang menyebarkan informasi tersebut adalah akun Instagram bertema bola dengan pengikut cukup besar, namun tak punya kredibilitas jurnalistik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun