Jakarta -- Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, yang juga CEO BIP Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, dalam wawancara eksklusif dengan stasiun televisi SCTV, membahas berbagai hal terkait peran Danantara dalam perekonomian Indonesia.
Dalam acara tersebut, Rosan mengungkapkan bagaimana Danantara dapat memberikan dampak positif, terutama dalam hal penciptaan lapangan pekerjaan dan tata kelola yang baik di seluruh BUMN.
Kepercayaan Presiden Terhadap Danantara
Rosan menceritakan pengalaman saat Presiden Indonesia memanggilnya untuk berdiskusi mengenai Danantara.
"Waktu itu, Bapak Presiden memanggil saya untuk berbicara mengenai Danantara. Beliau bertanya bagaimana pandangan saya tentang Danantara, bagaimana meningkatkan perannya, serta dampaknya terhadap peningkatan tenaga kerja. Kami berdiskusi sekitar satu setengah jam," ujar Rosan.
Menurutnya, amanah yang diberikan oleh Presiden kepada Danantara adalah tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya untuk memberikan dampak positif bagi rakyat Indonesia.
Ia juga menekankan pentingnya tata kelola yang baik dalam pengelolaan Danantara.
Pendanaan Danantara Berasal dari Dividen BUMN
Rosan menegaskan bahwa pendanaan Danantara berasal dari dividen yang diterima dan akan diterima oleh BUMN, bukan dari likuiditas perbankan.
"Pendanaan untuk Danantara berasal dari dividen yang kita terima dan yang akan diterima dari BUMN. Jadi, pendanaannya berasal dari dividen-dividen itu, bukan dari likuiditas perbankan, baik perbankan nasional kita maupun bank-bank lainnya," jelas Rosan.
Danantara, yang dimiliki 100% oleh pemerintah, bertujuan untuk mengelola kekayaan negara melalui BUMN dan berinvestasi untuk kepentingan masyarakat.