Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alibi Mitha

8 Maret 2021   10:11 Diperbarui: 8 Maret 2021   10:23 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satrio, rekan kerja Mitha dan Ayu, malam itu tampak sedang berbincang serius dengan seorang pejabat penting di sebuah lembaga. Satrio yang memang lebih senior daripada Mitha, biasa meliput bidang Politik, Hukum dan Kriminal.

"Data dari dokumen yang sudah tersebar ini, pasti akan mengarah ke bapak. Dan saya sudah pegang informasi akurat keterlibatan bapak di mega proyek ini." ujar Satrio serius kepada bapak yang mengenakan jas safari di depannya.

Tanpa mau berlama-lama, bapak itu langsung merespon penjelasan Satrio.

"Saya pikir anda sebagai wartawan senior sudah pasti tahu terhadap jalan pikiran saya. Nanti berikan nomor rekening anda ke ajudan saya. Clear ya ini. Kalau nama saya bocor dalam kasus ini, selesai hidup anda." terang bapak itu sambil pergi meninggalkan Satrio.

Beberapa hari setelah itu, perubahan besar terjadi pada Satrio. Hari itu Satrio datang ke kantor tidak mengendarai motor lagi, tetapi dia membawa Honda HRV putih. Penampilannya yang biasa-biasa saja setiap hari, saat itu juga berubah total. Ayu dan karyawan lain yang ada di kantor, cukup terheran-heran dengan perubahan Satrio.

Sementara itu jauh dari kantor redaksi tempat Mitha bekerja

Mitha akhirnya diketahui memang pulang ke rumah orangtuanya. Dan selama berada di rumah orangtuanya, Mitha sedikit pun tak pernah mau menceritakan permasalahan yang dihadapinya.

Namun sepandai-pandainya Mitha menyimpan bangkai, kedua orangtuanya pun akhirnya mencium juga bau bangkai tersebut. Alangkah terkejutnya kedua orangtua Mitha demi mengetahui permasalahan yang dihadapi sang putri.

Ayah dan ibu Mitha tidak marah. Mereka menyarankan Mitha kembali ke Jakarta dan menghadapi persoalan pekerjaan yang dihadapinya itu. Semula Mitha menolak saran kedua orangtuanya. Akan tetapi setelah Mitha pikirkan kembali ucapan Ayahnya yang memang mantan Wartawan, dirinya akhirnya menuruti saran mereka.

Tiba di kost, ibu kost langsung mendatangi Mitha di kamarnya. Ibu kost mengatakan bahwa sejak Mitha menghilang, ada beberapa orang secara bergantian datang ke kost dan menanyakan keberadaan Mitha.

Mitha akhirnya menjelaskan duduk persoalan kepada ibu kost. Ibu kost sangat terkejut karena keterangan Mitha berbeda jauh dengan keterangan yang disampaikan orang-orang yang datang mencari Mitha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun