Story About Ivona'7
Sebulan lebih aku berada di rumah. Masa asimilasi yang kujalani dalam beberapa bulan ke depan, mengharuskanku berprilaku baik di tengah masyarakat.
Halimun menemukan tambatan hati bernama Ngarai. Aku lihat Ngarai santun padaku. Aku tak mau Halimun punya rajutan cinta seperti ku dengan Pras. Sebab itu aku sangat protektif sekali dengan Halimun.
Hari-hari kuhabiskan di rumah. Memasak buat Halimun atau Ngarai jika datang ke rumah. Selebihnya ku banyak beribadah. Kitab suci Al-Qur'an, nyaris kubaca khatam.
Wajar jika ku kemudian teringat masa lalu. Jika itu datang, ku langsung mengambil air wudhu, dan menunaikan shalat.
"Ibu yakin akan berhenti mencari Sulastri?"Â tanya Halimun.
Aku pandangi wajah putriku dalam-dalam. Ku lihat ada wajah Pras di wajah Halimun.
"Ah Pras, kalau saja ku belum berhijrah seperti ini." aku membathin.
"Gimana Ngarai?" ku alihkan percakapan.
Halimun balas memandangku.
"Doakan ibu Istiqomah. Sudah ya ibu ngantuk, mau tidur"