Komunikasi organisasi merupakan elemen esensial dalam menjaga keberlangsungan dan efektivitas suatu organisasi. Menurut Harris (2019), komunikasi dalam organisasi berperan sebagai penghubung yang memungkinkan distribusi informasi, koordinasi tugas, serta pembentukan budaya kerja yang harmonis. Tanpa komunikasi yang efektif, organisasi dapat mengalami disfungsi yang berdampak pada produktivitas dan pencapaian tujuan.
Dalam konteks organisasi, komunikasi dapat dipahami melalui dua pendekatan utama, yakni perspektif institusional dan perspektif interaksional (Scott, 2018). Perspektif institusional menempatkan organisasi sebagai struktur tetap yang terdiri dari hierarki dan regulasi yang mengikat anggotanya. Sementara itu, perspektif interaksional menyoroti peran individu dalam membentuk dinamika komunikasi yang berkembang secara fleksibel. Studi oleh Gunarso Wijoyo (2013) menunjukkan bahwa budaya organisasi tipe keluarga dapat meningkatkan kualitas komunikasi antara atasan dan bawahan dengan menciptakan lingkungan kerja yang lebih terbuka dan kolaboratif.
Dua model utama dalam komunikasi organisasi adalah transmission model dan transaction model (Shannon & Weaver, 2019). Transmission model melihat komunikasi sebagai proses linear yang terdiri dari pengirim pesan, media, dan penerima. Sebaliknya, transaction model memandang komunikasi sebagai proses interaktif yang melibatkan interpretasi dan negosiasi makna antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Dalam studi kasus di DAAI TV, Gunarso Wijoyo (2013) menemukan bahwa komunikasi organisasi yang berbasis budaya keluarga tidak hanya meningkatkan hubungan kerja, tetapi juga memperkuat solidaritas di antara karyawan dari berbagai latar belakang budaya dan agama.
Karakteristik utama komunikasi organisasi meliputi kolektivitas sosial, tujuan yang bersifat organisasi maupun individual, aktivitas yang terkoordinasi, serta struktur dan lingkungan yang membentuk budaya kerja (Tubs, 2022). Keberadaan komunikasi yang baik dalam organisasi akan menciptakan sinergi yang mendukung pertumbuhan institusi dan kesejahteraan individu di dalamnya. Dengan demikian, pemahaman yang mendalam mengenai komunikasi organisasi menjadi suatu keharusan bagi para praktisi dan akademisi dalam bidang manajemen dan komunikasi.
Lebih lanjut, perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan signifikan dalam pola komunikasi organisasi. Era digital memungkinkan organisasi untuk beradaptasi dengan berbagai platform komunikasi berbasis teknologi, seperti email, aplikasi pesan instan, dan video konferensi. Kecepatan dan efisiensi dalam komunikasi semakin meningkat, tetapi di sisi lain juga menimbulkan tantangan baru, seperti penyaringan informasi yang relevan dan pengelolaan overload informasi. Oleh karena itu, strategi komunikasi yang efektif menjadi aspek krusial dalam mengelola perubahan ini.
Selain itu, budaya organisasi juga memiliki peran yang tidak kalah penting dalam membentuk pola komunikasi yang sehat. Budaya organisasi yang inklusif dan berbasis keterbukaan dapat meningkatkan engagement karyawan serta memperkuat komitmen terhadap visi dan misi organisasi. Dalam studinya, Gunarso Wijoyo (2013) menegaskan bahwa budaya organisasi yang berbasis kekeluargaan mampu menciptakan hubungan kerja yang lebih harmonis, meningkatkan rasa saling percaya, dan memperkuat loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
Dengan memahami dan menerapkan komunikasi organisasi secara efektif, perusahaan dapat membangun lingkungan kerja yang produktif, kolaboratif, dan berorientasi pada tujuan bersama. Oleh karena itu, komunikasi organisasi harus terus dikembangkan melalui berbagai pendekatan ilmiah, inovasi teknologi, serta penerapan strategi komunikasi yang tepat dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Referensi
- Gunarso Wijoyo, S. (2013). Peranan Budaya Organisasi Tipe Keluarga dalam Mengembangkan Budaya Organisasi. Universitas Mercu Buana.
- Harris, T. (2019). Organizational Communication: A Lifeblood of Institutions (2nd ed.). New York: Routledge.
- Scott, R. W. (2018). Institutions and Organizations: Ideas, Interests, and Identities. Thousand Oaks, CA: Sage.
- Shannon, C., & Weaver, W. (2019). The Mathematical Theory of Communication. Urbana: University of Illinois Press.
- Tubs, G. (2022). Strategic Communication in Organizations. London: Palgrave Macmillan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI